UNIMALNEWS | Banjarmasin - Sejarah baru diukir oleh tim futsal Aceh dalam ajang kejuaraan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tim futsal Aceh bertarung merebutkan posisi dengan Tim dari Jawa Timur di Lapangan Borneo Indoor Banjarmasin, Kamis (16/11/2023).
Tim Futsal perwakilan Aceh itu telah berhasil mengalahkan tim tangguh dari Provinsi Jawa Timur dengan skor 7-6 melalui drama adu penalti. Sebelumnya, score di pertandingan waktu normal adalah 1-1. Lalu pada perpanjangan waktu 2 x 5 menit menjadi 2-2. Tim lalu melakukan adu penalti dan skor nya sangatlah sengit sehingga Tim Futsal Aceh menang.
"Pada saat itu penendang penalti adalah Rizky Karunia, Firza Kurniawan, Yunus, Reza Assyamsi, Yudha Kuswoyo, Ilham dan M.Dani Satari. Ketika score berada di 6-6, M.Dani Satari dari Unimal memanfaatkan peluan dengan baik dengan mencetak gol dan membawa tim futsal Aceh menang 7-6," terang Subhani selaku Ketua Kontingen dari Universitas Malikussaleh.
Ia juga menambahkan bahwa kemenangan itu telah membawa tim futsal Aceh melaju ke babak semifinal. "Tim futsal perwakilan Aceh yang mengikuti ajang kejuaraan Pomnas ini sebagian besar adalah mahasiswa Unimal yang berjumlah delapan orang dan lainnya berasal dari Unsam dan UTU," ungkapnya.
Sementara itu, Ferdy Saputra selaku Manajer tim menyampaikan bahwa perjuangan mencapai semifinal sangatlah berat dimana Tim dari Aceh harus melawan Jatim dengan sebagian besar adalah pemain liga pro. “Namun jalan terjal itu mampu dilewati anak-anak untuk melompati target capaian Aceh pada Pomnas sebelumnya,” ucapnya.
Lanjutnya, target keikutsertaan timnya pada ajang ini adalah mempersembahkan medali untuk Aceh. "Bagi kami, medali hanya satu yaitu medali emas. InsyaAllah dengan semangat yang tinggi kita yakin dan percaya Allah SWT akan Memudahkan jalan kita. Mempersembahkan emas untuk Aceh dari Cabor Futsal," jelasnya.
Lebih lanjut, Mullakin Assaudy selaku coach menambahkan bahwa kedatangan tim di event ini bukan sebagai juara bertahan, bahkan tim yang tidak diunggulkan sebelumnya. “Dengan tidak diunggulkannya Aceh membuat kami semakin semangat dalam menatap setiap laga, pastinya untuk mengukir prestasi di ajang ini. Terkait segala kekurangan dan kelebihan yang ada, kami akan memaksimalkan itu. Di sini harus ditanamkan semangat bermental Juara," pungkasnya.
Untuk babak semifinal, Aceh akan kembali berjumpa dengan lawan di babak grup penyisihan yaitu Tuan Rumah Kalimantan Selatan. Pertemuan kedua pada babak ini menjadi partai hidup mati untuk mendulang medali bagi daerah masing-masing, khususnya bagi Aceh. [fzl]