Dosen Teknik Diseminasi tentang Bahaya Plastik terhadap Alam pada ICOFEB II

SHARE:  

Humas Unimal
Dr Rozanna Dewi saat tampil pada ICOFEB II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unimal. Foto : Faizul Aulia

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Dosen Fakultas Teknik, Dr Rozanna Dewi tampil sebagai keynote speaker pada International Conference on Finance, Economics, and Business II (2nd ICOFEB), yang dilaksanakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh, 21-22 November 2023. Dr Rozanna bersama Dr Ir Azhari, ASEAN Eng sendiri hadir pada hari kedua konferensi.

Rozanna hadir dengan presentasi berjudul "Economic Perspective of Strach and Cellulose Based Degradable Plastic". Dalam penjelasannya, ia mengambarkan bahwa 80 persen sampah yang mencemari laut berasal dari daratan. "Sampah yang kemudian mencemari dan merusak kualitas bioalaut itu berasal dari tepi daratan, termasuk juga sampah-sampah yang berasal dari negara maju yang dibuang di perairan negara-negara yang lemah regulasi lautnya," ungkapnya. Hal ini menjadi masalah yang semakin memengaruhi keseimbangan ekosistem, bukan saja di laut tapi juga di darat, seperti ikan-ikan yang terdampak sampah plastik dan polutan yang berbahaya lainnya.

Lebih lanjut dosen Teknik Kimia dan juga mantan manajer sebuah LSM internasional di Aceh ini mengatakan, plastik merupakan salah satu limbah yang paling sulit diurai oleh alam. Karenanya disarankan untuk mengurangi dan bahkan tidak lagi menggunakan bahan yang mengandung plastik dalam berbagai kebutuhan manusia. "Sudah saatnya menggunakan plastik sintetis agar dapat diurai  oleh alam, dari sisi ekonomi plastik sintetik lebih murah," ungkapnya mensugesti.

Sejak beberapa waktu lalu, Nona, panggilannya telah mengembangkan penelitian yang berhubungan dengan produksi bioplastik atau plastik ramah lingkungan (degradable plastic). Upaya ini walaupun belum cukup mainstream dalam dunia industri, harus dilakukan demi penyelamatan lingkungan. PBB sendiri dalam tujuan pembangunan berkelanjutannya (sustainable development goals) mensyaratkan produksi bahan-bahan yang ramah terhadap lingkungan, termasuk bioplastik, tanggapnya.

Saat ini upaya pengembangan teknologi yang harus dilakukan adalah memproduksi "sampah" yang tak akan menjadi problem lingkungan dan kemanusiaan di masa depan. Pemanfaatan bahan plastik yang mudah terurai oleh proses alam dan tidak mengandung ecotoxic harus dilakukan demi penyelamatan umat manusia," tutupnya berfilosofi [tkf] 


Berita Lainnya

Kirim Komentar