Peringati Hari Guru, Unimal Laksanakan Upacara Bendera di Kampus Reuleut

SHARE:  

Humas Unimal
Pengibaran bendera merah putih di lapangan upacara Kampus Reuleut, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Sabtu (25/11/2023). Foto: Faizul Aulia.

UNIMALNEWS | Reuleut - Sivitas Akademika Universitas Malikussaleh laksanakan upacara peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2023 di lapangan upacara Kampus Reuleut, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Sabtu (25/11/2023). 

Upacara ini dihadiri oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non ASN yang bekerja di lingkungan Unimal. Ketua protokoler, Riyandhi Praza menyampaikan bahwa pelaksanaan upacara kali ini dilaksanakan di kampus utama Reuleut sebagai upaya untuk mengenalkan banguan baru bagi sivitas akademika Unimal.

"Sebelumnya, beberapa kali upacara telah kita laksanakan di kampus Bukit Indah dan hari ini kita laksanakan di kampus utama Reuleut," ucapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa alasan dipilihnya lokasi kampus Reuleut agar sivitas akademika Unimal juga dapat melihat perkembangan kampus di Reuleut yang sedang dilakukan pembangunan. 

"Di lokasi ini ada beberapa bangunan gedung baru yang sedang dibangun, seperti Gedung Rektorat, Gedung Auditorium, Gedung Perpustakaan dan bebera gedung lainnya," terangnya.

Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Herman Fithra Asean Eng menjadi pembina upacara. Dalam menyampaikan amanat pembina upacara, Prof Herman menyampaikan  Pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) terkait Merdeka Belajar dan Kurikulum Merdeka. 

Pidato itu ditandatangani langsung oleh Nadiem Anwar Makarim. Ada beberapa point pidato yang disampaikan diantaranya; point pertama bahwa tahun ini mungkin menjadi tahun terakhir Nadiem merayakan Hari Guru Nasional sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 

Point Kedua, Nadiem optimis kepada semua pendidik (guru) di seluruh Indonesia masih akan terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar. Keyakinan itu tumbuh dari hal-hal yang berhasil dicapai bersama dalam empat tahun terakhir. Di pertama Merdeka Belajar, Ujian Nasional dihapuskan dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya. 

"Kita menerapkan Asesmen Nasional agar kita semua berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid," sebut Nadiem dalam pidato itu.

Lalu di tahun berikutnya, Mendikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka. Jika Asesmen Nasional mengukur tujuan perubahan, Kurikulum Merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan itu. 

"Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid," tambah Nadiem yang disebutkan dalam pidato.

Ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar. Jutaan guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar, dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Point ketiga, terobosan besar Mendikbudristek hadirkan dengan meluncurkan Pendidikan Guru Penggerak. Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata.

Point kelima, yang juga sangat membahagiakan adalah Mendikbudristek sudah semakin dekat untuk mencapai target satu juta guru ASN PPPK guna memenuhi kebutuhan guru, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan para pendidik.

"Ibu dan Bapak guru yang saya hormati,semua ini membuat saya percaya bahwa Hari Guru Nasional tahun ini bukanlah salam perpisahan. Sebaliknya, peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah penanda kesatuan tekad kita untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, mari kita rayakan hari ini dengan semangat untuk terus melaju ke depan, dengan derap langkah serentak melanjutkan gerakan Merdeka Belajar. Selamat Hari Guru Nasional. Terima kasih," tutup Nadiem dalam pidato yang dibacakan oleh Prof Herman tersebut. [fzl]


Kirim Komentar