Dosen Unimal Ikut Lokakarya Penerjemahan Buku Cerita Anak

SHARE:  

Humas Unimal
Muhammad Iqbal, salah seorang dosen yang terlibat pada proyek UNESCO dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk penerjemahan karya ke dalam bahasa daerah

UNIMALNEWS | Jakarta - Dosen Bahasa Indonesia, FKIP Universitas Malikussaleh, Muhammad Iqbal, terpilih sebagai salah satu dari 46 penerjemah untuk proyek terjemahan buku anak. UNESCO, Global Digital Library, dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menetapkan target ambisius hingga tahun 2024, yaitu menyelesaikan terjemahan sebanyak 5.000 judul cerita anak dari bahasa asing ke bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Mereka melaksanakan lokakarya penerbitan buku cerita anak dalam bahasa daerah yang dilaksanakan di Jakarta, 4-8 Desember 2023.
 
Kepada Unimalnews Iqbal mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan dan memperbanyak buku cerita anak yang berskala internasional, yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa daerah, termasuk Bahasa Aceh. Proses terjemahan ini tidak hanya dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan penerjemah dalam merangkai cerita anak ke dalam bahasa daerah, tetapi juga untuk menghasilkan terjemahan berkualitas tinggi yang akan dipublikasi di laman daring Global Digital Library.

Mengutip dari Medcom.id, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E Aminudin Aziz, dalam Lokakarya Penerjemahan Bahasa Daerah dalam Rangka Fasilitasi UNESCO menyatakan Lokakarya ini dirancang untuk memberikan pelatihan intensif agar mereka dapat lebih mahir dan terampil dalam menerjemahkan buku cerita yang mengakomodasi kebutuhan literasi anak-anak. 

Iqbal menyatakan bahwa pelatihan yang dilakukan sangat membantunya dan para calon penerjemah cerita anak untuk mendapatkan wawasan dan keterampilan yang tepat menghasilkan karya dalam bahasa daerah yang bermutu. "Kegiatan ini memperlihatkan komitmen nasional dan lembaga PBB untuk pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan tersebut pada pelestarian bahasa daerah. Multikulturalisme yang didengungkan UNESCO dan lembaga global lainnya tetap mengharapkan bahasa lokal sebagai local genius tidak hilang, sebaliknya semakin berkembang dan populer di tengah masyarakat,"pungkas Iqbal. [tkf] 


Kirim Komentar