Agribisnis Unimal Hadirkan Praktisi Usaha Kopi Kreatif Dalam Kuliah Umum

SHARE:  

Humas Unimal
Peserta Kuliah Umum Program Studi Agribisnis Unimal memperhatikan dengan serius paparan dari narasumber, Rabu (11/9/2019). FOTO : Suryadi Kawom

UNIMALNEWS | Aceh Utara – Perkembangan usaha dewasa ini sudah sangat mengandalkan kreativitas dan imajinasi yang tinggi dari para pelakunya. Pemasaran produk yang monoton dan masih bersifat konvensional lambat laun akan membuat produk tersebut tidak lagi menjadi pilihan para pembeli, bukan karena kualitasnya tidak bagus, namun karena tidak diketahui oleh konsumen.

Konsep wirausaha saat ini sudah jauh mengalami perkembangan. Hal tersebut mendorong program studi (prodi) Agribisnis melaksanakan kuliah umum dengan tema “Kewirausahaan di Era Pertanian 4.0”. Kuliah umum ini dilaksanakan di Aula Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh, Rabu (11/9).

Kuliah umum yang dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Pertanian Dr Mawardati ini diikuti oleh mahasiswa, dosen prodi Agribisnis serta tamu undangan perwakilan dari prodi di lingkungan Fakultas Pertanian.

Ketua Panitia, Nurasih Shamadiyah MSc mengatakan bahwa pada kuliah umum kali ini mendatangkan narasumber dari kalangan profesional yang memiliki usaha kopi kreatif yaitu Dedi Ikhwani SP yang merupakan pemilik Deputroe Coffee dari Bener Meriah.

Dipilihnya Dedi sebagai narasumber karena kami melihat Dedi telah sukses dalam menjalankan usahanya dari bawah hingga maju seperti saat sekarang. Saat ini ada 5 (lima) jenis usaha yang dijalankan oleh Pemilik Deputroe ini yaitu, jasa roasting kopi, coffeshop, supplier kemasan aluminium foil, supplier kopi (eksportir) serta sebagai trainer dan narasumber di berbagai kegaiatan yang berkeaan dengan wirausaha, terang Nurasih.

Selanjutnya pemilihan tema Kuliah umum kali ini dikarenakan bertepatan dengan adanya mata kuliah Kewirausahaan pada semester ini dan juga karena kedepannya sektor pertanian membutuhkan generasi milenial sebagai penentu kemajuan pertanian. Petani membudidayakan komoditas unggulan kemudian para pemuda milenial berinovasi menghasilkan gagasan kreatif dalam pengolahan hasil pertanian yang akhirnya dapat bermanfaat bagi masyarakat yang bekerja di sektor pertanian, ujar Nurasih.

Dalam kesempatan itu, narasumber berbagi  pengalamannya memulai usaha dengan cara konvensional sampai memanfaatkan teknologi digital seperti sekarang. Menurut Dedi, saat ini sudah saatnya mengubah mindset dalam berwirausaha, jangan lagi berpikir untuk jadi pedagang,a namun sdah harus berpikir menjadi entrepreneur.

Terdapat perbedaan Antara pedagang dan entrepreneur dalam menjalankan usaha. Pedagang biasanya akan memilih ide yang sedang tren di sekitarnya dan terlihat memiliki keuntungan yang besar. Sedangkan seorang entrepreneur adalah seorang pencipta ide produk atau bisnis pertama kalinya. Mereka rela menghabiskan waktu, energi, dan uang untuk membuat ide bisnisnya sendiri, jelas Dedi


Kirim Komentar