Semarak Pluralisme, Jurusan Antropologi dan Sosiologi Unimal Gelar Buka Puasa Bersama

SHARE:  

Humas Unimal
Buka puasa bersama Jurusan Antroplogi dan Sosiologi, Rabu (3/4/2024). Foto: Faizul Aulia.

UNIMALNEWS | Bukit Indah - Jurusan Antropologi dan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Universitas Malikussaleh gelar buka puasa bersama di halaman Prodi Antropologi, Kampus Bukit Indah, Kota Lhokseumawe, Rabu (3/4/2024).

Kegiatan ini turut serta hadir Guru Besar Jurusan Antropologi dan Sosiologi, Dosen, Tenaga Kependidikan bersama keluarga, perwakilan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Sosiologi (Himasos), Lingkaran Kerabat Antropologi (LingKA), Petugas Kebersihan dan Satuan Pengamanan Kampus.

Ketua jurusan, Dr Abdullah Akhyar Nasution menyampaikan dalam sambutan singkatnya bahwa acara buka puasa ini bertujuan untuk mengikat dan menjalin tali silaturrahmi antara sesama.

"Alhamdulillah acara ini dapat dilaksanakan, walaupun masih sederhana, namun kegiatan ini mampu meningkatkan hubungan, baik antara dosen, staf serta para mahasiswa," terangnya.

Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan buka puasa ini berlangsung dengan semarak karena terdapat tiga aliran paham, seperti Nahdlatul Ulama, Muhammaddiyah dan Al Washliyah yang dapat menggambarkan pluralisme.

"Sebelum berbuka, kami adakan tausyiah singkat yang disampaikan melalui perwakilan tiga aliran agama ini, baik dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammaddiyah dan Al Washliyah," sebutnya.

Akhyar yang juga sebagai perwakilan Al Washliyah, dalam tausyiah singkatnya menyampaikan terkait kebersamaan dalam berbuka puasa. 

"Bulan Suci Ramadhan berlangsung selama satu tahun sekali, maka momentum buka puasa ini menjadikan kita saling bersilaturrahmi bersama dan menikmati menu makanan berbuka puasa," jelasnya.

(Teuku Kemal Fasya MHum sedang memberikan tausyiah singkat kepada hadirin buka puasa)

Teuku Kemal Fasya MHum, salah satu yang mengisi tausyiah singkat dari NU menyampaikan beberapa keutamaan bulan suci Ramadhan. 

"Sudah dua tiga hari kita menjalankan puasa, dan kita tidak hanya menahan hawa nafsu, makan serta minum, tetapi kita juga pada momen puasa ini menyucikan hati dan membersihkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik," ujarnya.

Sementara itu, Hidayat salah satu yang mengisi tausyiah dari perwakilan Muhammaddiyah menyampaikan tentang makna berbuka puasa. 

"Setiap mukmin wajib menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan, maka pada bulan yang suci ini, kita dapat melaksanakan buka puasa secara bersama, baik dengan keluarga maupun kerabat lainnya seperti yang sedang kita laksanakan ini. Oleh sebab itu, makna buka puasa dapat kita terjemahkan sebagai momen kebersamaan," pungkasnya. [fzl]


Kirim Komentar