Mahasiswa Internasional Unimal Kunjungi Situs Samudra Pasai

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa Internasional Unimal Kunjungi Situs Samudra Pasai. Foto: Bustami Ibrahim

 

UNIMALNEWS | Lhoksukon – Mahasiswa internasional Universitas Malikussaleh melakukan kunjungan budaya ke situs Samudra Pasai yang berada di Kecamatan Samudera, Aceh Utara, Selasa (14/5/2024).

Kegiatan itu merupakan bagian dari program Joint Cultural Camp Spring 2024 kerja sama Unimal dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya.

Pada kunjungan ke situs cagar budaya Samudera Pasai, rombongan didampingi oleh dosen Antropologi Unimal, Teuku Kemal Fasya. Di hadapan peserta Kemal memberikan penjelasan tentang situs Kerajaan Samudera Pasai yang menjadi jejak peradaban kerajaan Islam pertama, bukan saja di Indonesia, tapi di Asia Tenggara.

“Para sejarawan memang masih bersilang pendapat tentang Perlak dan situs lain sebelum Samudera Pasai, tapi mereka setuju untuk menyebutkan Kerajaan Samudera Pasai yang berada di Kabupaten Aceh Utara ini sebagai situs kerajaan Islam pertama,”ungkapnya di hadapan para mahasiswa asing dan juga para pendamping dari ITS.

Lebih lanjut mahasiswa dibawa kepada tiga tempat cagar budaya. Pertama, di makam utama pendiri Kerajaan Samudera Pasai, yaitu makam Sultan Malikussaleh dan Sultan Malikuzzahir. Kedua, ke Museum Islam Samudra Pasai, dan ketiga kompleks makam Sultanah Nahrasyiyah.

Kunjungan ini melahirkan antusiasme dari para mahasiswa yang berasal dari Belanda, Perancis, dan Brunei itu. Salah seorang mahasiswa Belanda keturunan Turki, Ilayda Bolat, dari University of Applied Sciences Groningen, menyatakan bahwa penjelasan tentang kerajaan Islam di Aceh memperlihatkan ada hubungan kerajaan Samudra Pasai dengan Kerajaan Islam Turki Usmani.

“Saya menaruh perhatian pada keberadaan Sultanah Nahrasyiah, karena dalam sejarah Turki kami tidak mengenal tentang Ratu (Queen),” ungkapnya.

Ketua panitia Cultural Camp, Sisca Olivia, mengatakan program ini akan diperluas pada masa depan. “Kita harapkan kita bisa menginisiasi secara mandiri program penerimaan mahasiswa internasional yang memiliki nilai kredit, paling sedikit untuk satu semester,” jelas Sisca.[tmi]


Kirim Komentar