Dosen Fisipol Unimal Kaji Geo Politik di Aceh Tengah 

SHARE:  

Humas Unimal
Dosen Fisipol Unimal Kaji Geo Politik di Aceh Tengah. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Takengon - Tim Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh melakukan penelitian tentang geo politik di Kabupaten Aceh Tengah. 

Penelitian tersebut diketuai oleh Dr Mursyidin dan beranggotakan Dr Nur Hafni, Dr Ainol Mardhiah, Ade Ikhsan Kamil serta dari pihak mahasiswa Aldi Prayogi dan Agung Try Rivandi.

Mereka mengambil judul "Analisis Dampak Siklus Geo Politik Terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi Pelaku Usaha Kopi di Aceh Tengah". 

Dr Mursyidin menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk perubahan nilai sosial akibat dampak siklus geo politik terhadap konsumen dan pelaku usaha kopi. 

"Penelitian ini dilakukan dengan mengunjungi dan mewawancarai pelaku Usaha Warung Kopi, Konsumen Warung Kopi dan Dinas terkait untuk mengetahui perubahan nilai sosial akibat dampak siklus Geo Politik yang selama ini terjadi," terang Mursyidin, Rabu (21/8/2024).

Ia mengatakan dari hasil penelitian menunjukkan terdapat perubahan dalam interaksi sosial di warung kopi di Aceh Tengah, di mana diskusi mengenai politik semakin umum di kalangan konsumen maupun pelaku usaha. 

"Namun, baik konsumen maupun pelaku usaha menunjukkan sikap yang lebih berhati-hati saat membahas topik politik, disebabkan oleh kekhawatiran akan potensi kesalahpahaman atau karena lingkungan yang kurang mendukung diskusi politik," ungkapnya.

Selain itu, kata Musyidin, perdebatan politik kadang-kadang terjadi, menunjukkan bahwa isu politik tetap menjadi topik sensitif yang dapat mempengaruhi dinamika sosial di warung kopi. 

"Warung kopi yang dulu dikenal sebagai tempat terbuka untuk menyampaikan aspirasi dan mendiskusikan berbagai isu secara bebas, kini menghadapi tantangan baru di tengah dinamika politik yang berkembang. Meski demikian, warung kopi tetap mempertahankan perannya sebagai pusat interaksi sosial, meski dengan adaptasi terhadap konteks politik yang semakin kompleks dan sensitive," jelasnya.

Lanjut Mursyidin, tim peneliti berusaha menggali dari berbagai stakeholder tersebut untuk memahami dampak sosial pada ruang lingkup usaha kopi serta dampak ekonomi pada pelaku usaha kopi. 

"Pergeseran ini mencerminkan bagaimana perubahan lingkungan sosial dan politik dapat mempengaruhi nilai-nilai dan pola interaksi dalam ruang-ruang publik seperti warung kopi," ujarnya.

Selanjutnya dari sisi ekonomi, sementara kenaikan harga kopi tidak mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, pelaku usaha kopi umumnya mengalami peningkatan pendapatan meski terdapat kendala dalam mendapatkan bahan baku. 

"Perubahan strategi yang diterapkan oleh pelaku usaha, seperti diversifikasi produk dan peningkatan kualitas, menunjukkan adaptasi yang baik terhadap kondisi geopolitik yang dinamis. Namun, perhatian harus diberikan pada peran pemerintah yang dirasakan masih kurang oleh sebagian besar responden, terutama dalam memberikan dukungan konkret kepada pelaku usaha kopi selama periode politik yang penuh tantangan ini," katanya. 

"Intervensi yang lebih strategis dan terarah mungkin diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan stabilitas ekonomi pelaku usaha kopi di Aceh Tengah," saran Mursyidin. 

Sementara itu Kadis Koperasi  dan UKM Kabupaten Aceh Tengah Marwandi Munthe menyambut baik kegiatan penelitian tentang geo politik dari tim Dosen Universitas Malikussaleh. 

"Kita Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah tentu menyambut baik dan mendukung dengan adanya kegiatan seperti ini, karena ini juga sangat membantu masyarakat terutama pelaku usaha UMKM sehingga terhindar dari konflik sosial di tempat usaha," ucap Mawardi ketika menyambut kedatangan rombongan Dosen Unimal. 

Dari penjelasan Kadis Koperasi dan UKM mendapati bahwa UMKM di Aceh Tengah mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku kopi disebabkan oleh fokus pemasaran kopi Aceh Tengah pada ekspor dengan stok yang sudah terikat dalam kontrak. 

"Selain itu, produk turunan kopi yang semakin banyak dan permintaan yang meningkat, baik dari pembeli lokal maupun luar daerah, menyebabkan beberapa pelaku usaha kopi, terutama warung kopi yang tidak mempersiapkan diri, mengalami kesulitan dalam mencari stok bahan baku," tutupnya.

Penelitian ini bersumber dari anggaran PNBP Unimal tahun 2024. Mereka telah menjaring sejumlah responden untuk diwawancarai sebanyak 31 orang yang terdiri dari 15  pelaku usaha, 15 orang konsumen serta 1 orang dari unsur pemerintah. [fzl]


Berita Lainnya

Kirim Komentar