Dosen Pertanian Galakkan Tambak Udang Vannamei di Padang Sakti

SHARE:  

Humas Unimal
Kelompok tani tambak Gampong Padang Sakti yang didampingi dosen Pertanian Unimal. Foto : Ist

Dosen Pertanian Galakkan Tambak Udang Vannamei di Padang Sakti

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kemandirian petambak udang vannamei, Dosen Universitas Malikussaleh mengadakan kegiatan pengabdian kepada kelompok petani tambak Udang Vannamei  (Litopenaeus vannamei) melalui  produksi pakan mandiri. Kegiatan itu dilaksanakan di Gampong Padang Sakti, Muara Satu, Lhokseumawe, pada 14 September 2024.

Ketua tim pengabdian, Eva Ayuzar, MSi mengatakan pelatihan pembuatan pakan pelet udang vannamei itu melibatkan 15 peserta dari petani tambak udang, mahasiswa, dan dosen yang terdapat di gampong tersebut. Gampong Padang Sakti sendiri merupakan salah satu gampong lingkar kampus Unimal yang memerlukan pengembangan kapasitas, termasuk pada sektor perikanan darat.

Lanjut Eva, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman praktis dan teknis kepada para petambak dalam membuat pakan berkualitas yang dapat menekan biaya produksi budidaya udang vannamei. Selain itu, dengan pembuatan pakan mandiri, petambak diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada pakan komersial yang harganya terus meningkat.

Ia menyatakan pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal. "Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan solusi konkret bagi para petambak agar mereka bisa memproduksi pakan sendiri dengan bahan-bahan lokal yang lebih murah namun tetap berkualitas tinggi. Ini akan meningkatkan daya saing petambak kita di pasar tingkat nasional," ujarnya.

Pelatihan yang berlangsung selama satu hari ini meliputi teori dan praktik langsung di lapangan. Dalam pelatihan ini didampingi oleh Salamah, MSi, salah seorang dosen Akuakultur Unimal yang memiliki keahlian tentang pakan.

Materi yang diberikan meliputi nutrisi dan komposisi pakan yang sesuai dengan kebutuhan udang vannamei pada setiap fase pertumbuhannya; proses pembuatan pakan, pemilihan bahan baku, pencampuran, pembentukan pellet; dan teknik pengeringan dan penyimpanan yang benar. Teknik lanjutan adalah manajemen pemberian pakan untuk efisiensi agar tidak terjadi pemborosan dan menjaga kualitas air tambak

Para peserta juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan proses pembuatan pakan secara langsung. Mereka belajar bagaimana mencampur bahan baku seperti tepung ikan, tepung kedelai, minyak ikan, serta menambahkan vitamin dan mineral yang diperlukan udang.

Mufrizal selaku ketua kelompok petani tambak menyatakan bahwa ini pengalaman baru bagi mereka. “Ternyata pakan pellet bisa dibuat dengan mudah dan bahan-bahannya bisa kita dapatkan dari pasar lokal. Kami berharap ini bisa mengurangi ketergantungan pada pakan pabrik, dengan hasil yang diharapkan sesuai dengan target keuntungan,” tutupnya [tkf]


Berita Lainnya

Kirim Komentar