Dosen Antropologi Unimal Panelis Debat Kandidat Calon Bupati-Wakil Bupati Aceh Tengah

SHARE:  

Humas Unimal
Para panelis Debat Kandidat Calon Bupati-Wakil Bupati Aceh Tengah 2024. Foto: Ist

UNIMALNEWS | Takengon - Dosen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Malikussaleh, Teuku Kemal Fasya MHum menjadi salah satu panelis Debat Kandidat Calon Bupati-Wakil Bupati Aceh Tengah Pilkada 2024, yang dilaksanakan di Aula Hotel Parkside, Takengon, Selasa (12/11/2024).

Para panelis lain yang terlibat dalam Debat tersebut adalah Prof Dr Ir Sofyan IPU ASEAN Eng sebagai koordinator panelis; Dr Ir Yusya Abubakar MSc IPU, Prof Dr Mohd Din MH, Dr Irwan Putra MPd, Dr Salman Yoga MA, dan Akhiruddin Mahjuddin ME.

Pada Debat pertama dari dua kali rencana kegiatan, debat tersebut dimulai oleh Tari Sining yang sangat memukau. Tari tradisional ini merupakan tarian paling klasik masyarakat Gayo dan merupakan warisan budaya tak benda (WBtB) yang menjadi pembuka yang menyemarakkan kegiatan Debat.

Selanjutnya ketua KIP Aceh Tengah, Maharadi mengatakan bahwa Debat Kandidat Bupati Aceh tengah ini merupakan bagian dari kampanye yang difasilitasi oleh KIP, sebagai upaya untuk mensosialisasikan visi, misi, dan program calon pemimpin Aceh Tengah ke depan. Adapun yang menjadi tema besar debat adalah “Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Pelayanan Dasar Berkualitas, Serta Optimalisasi Sumber Daya Daerah sebagai Stimulus Pertumbuhan Ekonomi”.

Prof Sofyan sebagai koordinator panelis menyatakan puas dengan pelaksanaan Debat Kandidat tersebut. “Kami cukup puas karena pertanyaan dari panelis bisa memancing wacana publik terkait kebijakan dan arah pembangunan yang akan dipilih oleh para calon bupati-wakil bupati Aceh Tengah. Saya lihat ada harapan lebih baik bagi Tanah Gayo ke depan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kepala UPT Bahasa, Kehumasan, dan Penerbitan Unimal, menyebutkan bahwa debat di Aceh Tengah ini akhirnya bermuara pada kesepakatan untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan ke depan, baik itu pada aspek ekonomi kreatif dan ekonomi hijau.

“Kesadaran untuk menjaga Tanah Gayo dari eksploitasi yang merugikan lingkungan ditunjukkan oleh para paslon dengan strategi untuk yang mereka sampaikan, terutama dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah,” tutupnya.[]


Berita Lainnya

Kirim Komentar