FEB Unimal dan University of the District of Columbia Bahas American Education and Culture

SHARE:  

Humas Unimal
Tangkap layar Zoom Meeting, Kamis (14/11/2024).

UNIMALNES | Lhokseumawe - Dalam rangka memperluas jaringan internasional, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Malikussaleh bersama University of the District of Columbia (UDC) gelar Sharing Session bertema "American Education and Culture", yang secara virtual melalui Zoom Meeting, Kamis (14/11/2024). 

Acara ini menghadirkan dua pembicara utama, yakni Prof Alex Tan, Department Chair & Professor of Finance, Department of Accounting and Finance, School of Business and Public Administration, UDC, dan Afriyudianto, perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat.

Turut hadir dalam diskusi, Dekan FEB Unimal, Jullimursyida PhD, para dosen, mahasiswa dan sejumlah tamu undangan lainnya. 

Dalam sambutannya, Jullimursyida menyampaikan apresiasi atas kehadiran para narasumber dan menekankan pentingnya kerja sama lintas negara dalam membangun wawasan global. 

"Acara ini menjadi momentum penting untuk memahami sistem pendidikan dan budaya di Amerika Serikat, serta untuk memperkuat jejaring internasional antara Unimal dan UDC," ujarnya.

Dalam pidatonya, ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para narasumber dan seluruh peserta yang telah mendukung kesuksesan acara ini. 

"Kami berharap, kegiatan ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat, baik dalam bidang penelitian, pertukaran mahasiswa, maupun pengembangan program akademik bersama," terangnya.

Jullimursyida menambahkan bahwa kegiatan ini menandai langkah penting dalam memperluas jejaring internasional Unimal, sekaligus memperkaya wawasan mahasiswa dan dosen tentang sistem pendidikan dan budaya di Amerika Serikat. 

"Unimal semakin mengukuhkan posisinya sebagai institusi pendidikan yang berorientasi global," tambahnya.

Sebagai pembicara utama, Prof Alex Tan memberikan paparan menarik tentang sistem pendidikan di Amerika Serikat, khususnya di UDC. 

Ia menjelaskan struktur pendidikan tinggi di AS, mulai dari community colleges hingga universitas negeri serta peluang yang tersedia bagi mahasiswa internasional. 

"Pendidikan di Amerika tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga mengedepankan inovasi, kolaborasi, dan keberagaman budaya yang menciptakan pengalaman belajar holistik," jelas Prof Tan.

Ia juga membahas kehidupan kampus di UDC, termasuk fasilitas, program beasiswa dan pendekatan inklusif dalam mendukung mahasiswa dari berbagai latar belakang. 

"Mahasiswa Unimal dapat mengeksplorasi peluang studi atau kolaborasi penelitian dengan UDC," ungkapnya.

Sementara itu, Afriyudianto dari KBRI Washington DC, memberikan perspektif diplomatik tentang hubungan pendidikan antara Indonesia dan Amerika Serikat. 

Ia menyoroti peran pendidikan sebagai jembatan budaya yang mempererat hubungan kedua negara.

"Melalui kolaborasi pendidikan seperti ini, kita dapat memperkuat pemahaman lintas budaya dan menciptakan generasi muda yang memiliki wawasan global," pungkas Afriyudianto.

Sesi ini juga membuka ruang diskusi interaktif, di mana peserta mengajukan berbagai pertanyaan terkait peluang beasiswa, tantangan studi di luar negeri, hingga strategi memperkuat kolaborasi internasional. 

Prof Tan dan Afriyudianto memberikan jawaban yang inspiratif dan praktis, mendorong peserta untuk aktif mengeksplorasi peluang global.

Acara ditutup dengan harapan besar untuk kerja sama yang berkelanjutan antara Unimal, UDC, dan KBRI. [fzl]


Berita Lainnya

Kirim Komentar