UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh (Unimal) mengadakan Workshop Penyelarasan Kurikulum untuk program sarjana dan magister di Aula Fakultas Pertanian pada Selasa (11/6/2023). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari implementasi kebijakan terbaru dalam Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, sekaligus memperbarui kurikulum yang telah diterapkan selama empat tahun terakhir.
Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Baidhawi, S.P., M.P., dalam sambutannya menegaskan pentingnya langkah ini untuk menjaga relevansi kurikulum dengan standar nasional dan kebutuhan masyarakat. “Dengan adanya kebijakan baru, kita perlu memastikan bahwa kurikulum kita mendukung pembelajaran yang lebih adaptif dan berbasis mutu,” ujar Dr. Baidhawi.
Hadir sebagai narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Dr. Siti Hafsah, S.P., M.Si., dari Perhimpunan Agroteknologi/Agroekoteknologi (PAGI) Indonesia, serta Prof. Dr. Ir. Suhendrayatna, M.Eng., dari Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.
Dr. Siti Hafsah dalam pemaparannya membahas implikasi kebijakan terbaru terhadap pengembangan kurikulum perguruan tinggi. Ia menekankan perlunya penyelarasan kurikulum berbasis outcome-based education (OBE) yang terintegrasi dengan standar mutu nasional. “Perubahan ini membuka peluang untuk pembelajaran yang lebih fleksibel, dengan fokus pada pengembangan kompetensi mahasiswa sesuai kebutuhan global,” jelasnya.
Peserta workshop terdiri dari unsur internal dan eksternal. Dari pihak internal hadir pimpinan fakultas, dosen, perwakilan mahasiswa, dan tenaga kependidikan. Sementara pihak eksternal mencakup alumni, pengguna alumni, asosiasi profesi, lembaga mitra strategis (LMS), serta perwakilan dari dinas terkait. Seluruh peserta memberikan masukan untuk memperbaiki kurikulum, termasuk penyesuaian mata kuliah berbasis teknologi, integrasi praktik lapangan, serta kolaborasi dengan dunia industri.
Ketua panitia, Dr. Erniati, S.Si., M.Si., menyatakan bahwa pembaruan kurikulum ini sangat mendesak untuk menjawab tantangan pendidikan tinggi di era digital. “Kurikulum baru harus mencerminkan fleksibilitas dan relevansi, sejalan dengan regulasi baru dan kebutuhan dunia kerja,” ungkapnya.
Workshop ini diakhiri dengan pembentukan tim penyusun kurikulum baru yang akan merancang pembaruan berdasarkan hasil diskusi dan masukan selama kegiatan berlangsung. Fakultas Pertanian berharap kurikulum yang disusun nantinya dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga unggul dalam inovasi dan daya saing global.[]