Lewat Bercocok Tanam, Mahasiswa KKN Unimal Ajarkan Sifat Rendah Hati Kepada Anak-Anak

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN Universitas Malikussaleh Kelompok 39 sedang mengajarkan bercocok tanam di gampong Meuria Bluek Kecamatan Meurah Mulia, Sabtu (21/9/2019). FOTO : IST

UNIMALNEWS | Lhoksukon – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Program Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Malikussaleh (Unimal) kelompok 39 yang berlokasi di gampong Meuria Bluek Kecamatan Meurah Mulia  Kabupaten Aceh Utara melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya sayuran secara organik, Sabtu (21/9)

Dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat tersebut, mahasiswa KKN-PPM Unimal melakukan percobaan penanaman berbagai jenis tanaman sayuran di lahan pekarangan kepada masyarakat dengan pendekatan konsep rumah pangan lestari (RPL), yaitu memanfaatkan lahan pakarangan untuk pemenuhan pangan dan gizi masyarakat dengan tetap memperhatikan keasrian halaman rumah.

Adapun jenis tanaman yang ditanam oleh mahasiswa KKN Kelompok 39 adalah sayuran seperti bayam, sawi, kangkung serta jenis tanaman obat jahe, kencur dan kunyit. Lahan percontohan yang dipakai oleh mahasiswa ini adalah lahan kosong yang terdapat di balai pengajian anak-anak, tujuannya adalah untuk mengedukasi anak-anak tentang “down to earth” atau rendah hati  sejak dini.

Dwi Nopita Sari salah satu mahasiswa KKN Unimal yang berasal dari Fakultas Pertanian menjelaskan, bahwa bercocok tanam merupakan program yang memiliki dua tujuan penting. Pertama adalah untuk mengajarkan cara menanam berbagai sayuran beserta manfaatnya. Yang kedua  adalah untuk mengajarkan down to earth sejak dini pada anak. Karena siapapun kita, apapun pekerjaan kita, berapapun uang dan kekayaan yang kita miliki, sikap rendah hati menjadi hal yang utama bagi kehidupan dan perlu kita ajarkan untuk anak-anak." Ujar Dwi.

Semoga dengan dilakukan kegiatan ini, dapat menjadi acuan ataupun bahan percontohan bagi masyarakat, yang mana nantinya masyarakat bisa  memanfaatkan lahan perkarangannya masing-masing dan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi sayuran yang tidak mengandung zat kimia, harap Zaid Al Adawi Ketua Kelompok KKN 39.[ryn]


Kirim Komentar