Tiga Praktisi BI Beri Kuliah Praktisi pada Dua Prodi Magister FEB Unimal

SHARE:  

Humas Unimal
Para praktisi Bank Indonesia bersama mahasiswa magister di FEB saat kuliah praktisi. Foto : Ist

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Program Magister Ilmu Manajemen dan Program Magister Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Malikussaleh menyelenggarakan Kuliah Praktisi dengan menghadirkan tiga praktisi dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe. Acara yang dilaksanakan pada Sabtu, (7/12/2024).

Dari rilis yang diterima Unimalnews kegiatan ini menghadirkan Syafitri, Agus Mulyawan Dana, dan Muhammad Dzaky Makarim sebagai narasumber. Adapun Aiyub, MEc, PhD, Ketua Program Magister Ekonomi Pembangunan, bertindak sebagai moderator.
 

Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa kedua prodi magister tersebut serta turut dihadiri ketua PPIM, Dr Marbawi, MM, dan sejumlah dosen senior lainnya. Dalam sambutannya, Aiyub,  menyampaikan apresiasi kepada pihak BI yang telah berkenan berbagi ilmu praktis kepada mahasiswa.

Dengan tema Framework Metodologi Kinerja Unggul dan Fundamental Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah, kegiatan ini bertujuan memperkaya wawasan mahasiswa terkait kebijakan sistem pembayaran di Indonesia," papar Aiyub dalam sambutannya.

Sesi pertama dimulai dengan pemaparan dari Syafitri yang mengulas Framework Metodologi Kinerja Unggul dan Fundamental Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah. Ia menekankan pentingnya efisiensi dalam kinerja sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah untuk mendukung stabilitas ekonomi.

Selanjutnya, Muhammad Dzaky Makarim menyampaikan materi mengenai Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 dan 2030. Dzaky Makarim menjelaskan bahwa BSPI 2025 berfokus pada transformasi sistem pembayaran yang inklusif dan efisien melalui digitalisasi perbankan, integrasi fintech, serta perlindungan konsumen.

"Tantangan seperti risiko siber dan literasi digital menjadi perhatian khusus dalam kebijakan tersebut," ungkap Dzaky.

Terakhir, Agus Mulyawan Dana menambahkan menyampaikan bahwa pemahaman mendalam tentang BSPI 2030 yang diarahkan untuk memperkuat stabilitas dan integrasi ekonomi-keuangan digital antarnegara. Ia menjelaskan bahwa inovasi seperti QRIS dan standarisasi open API melalui SNAP berperan dalam memfasilitasi transaksi domestik maupun lintas negara, menciptakan ekosistem pembayaran yang lebih efisien, modern, dan berdaya saing global. Selain itu, Agus Mulyawan Dana menekankan peran dan fungsi utama Bank Indonesia sebagai bank sentral, yakni menjaga stabilitas nilai Rupiah, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mendukung stabilitas sistem keuangan nasional.

"Fungsi ini dijalankan melalui kebijakan moneter, pengelolaan uang rupiah, dan pengawasan sistem pembayaran yang inovatif dan berorientasi pada inklusi keuangan," paparnya.

Kuliah semakin interaktif ketika para pemateri memberikan kuis berhadiah, yang disambut antusias oleh para peserta. Kegiatan ini ditutup dengan sesi post-survey kepuasan peserta terhadap materi dan pemateri.

Menurut Jullimursyida, PhD, Dekan FEB Unimal, kuliah praktisi ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara teori akademik dan praktik profesional, serta membekali mahasiswa dalam memahami mendalam realitas kebijakan sistem pembayaran, pengelolaan uang rupiah, dan peran strategis Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional [tkf]


Berita Lainnya

Kirim Komentar