Dosen Teknik Kimia Unimal Sosialisasi Asap Cair Tempurung Kemiri

SHARE:  

Humas Unimal
Dosen Teknik Kimia Unimal Sosialisasi Asap Cair Tempurung Kemiri. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Reuleut - Dosen Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh sosialisasikan prototipe asap cair tempurung kemiri sebagai bahan tambahan pangan di Desa Reuleut Timu, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (18/12/024).

Berdasarkan rilis yang diterima Unimalnews, kegiatan itu dilaksanakan di La Tahzan Café yang berada di Desa Reuleut Timu, yang juga akan menjadi mitra pengguna prototipe asap cair dalam bisnis kuliner sebagai bahan tambahan pada ikan bakar dan ayam bakar.

Sosialisasi ini diselenggarakan oleh tim penerima program bantuan biaya luaran prototipe yang diketuai oleh Dr Sulhatun. 

Hadir dalam kegiatan itu masyarakat desa, mahasiswa dan para dosen di Unimal.

Sulhatun dalam sosialisasi itu menjelaskan bahwa prototipe asap cair tempurung kemiri saat ini telah memiliki izin BPOM dalam regulasi sebagai bahan tambahan pangan pada industri pangan.

"Asap cair ini bermanfaat sangat besar sebagai pemberi rasa dan aroma yang spesifik selain sebagai pengawet alami," terangnya. 

Asap cair tempurung kemiri ini, kata Sulhatun, dihasilkan dari proses pyrolisis dan proses pemurnian dari bahan baku biomassa tempurung kemiri.

"Proses produksi melalui tahap pyrolisa dan pemurnian dengan proses distilasi dilakukan menggunakan alat yang telah dikembangkan sebelumnya guna mendapatkan hasil yang maksimal," ungkapnya.

Tambah Sulhatun, keunggulan dari produk ini bersifat alami dan berbasis bahan organik.

"Produk ini bersifat ramah lingkungan, tersedia dalam bentuk cair dan padat, hanya membutuhkan satu kali teknik pemurnian, dapat dibuat dari berbagai jenis Biomassa lainnya sehingga bahan baku produk selalu tersedia dan melimpah di alam," jelasnya.

Lanjutnya, produk ini juga memiliki multi fungsi yang dapat digunakan dalam berbagai aspek, antaranya industri pangan, obat, perkebunan, perikanan dan pertanian.

"Ini juga harus disesuikan dengan tingkat jenis produk, tidak bersifat Toksik dan Karsinogenik, stabilitas produk tinggi saat penyimpanan jangka waktu lama baik dari segi warna dan komposisi produk tidak berubah," tambahnya.

Sulhatun juga mengharapkan agar Aceh nantinya dapat menjadikan Asap Cair tempurun kemiri sebagai produk inovasi andalan.

"Karena prototipe ini sangat berguna dan memiliki nilai kemanfaatan yang luas," ujarnya 

"Selain itu masyarakat desa mampu mengolah limbah padat biomassa tempurung kemiri menggunakan teknologi pyrolisis dan teknologi destilasi melalui alat yang didesain efektif dan dapat digunakan oleh masyarakat desa di Aceh Utara dan hal ini dapat manambah lapangan kerja di desa dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat yang berkecimpung dalam bidang inovasi ini," lanjutnya.

Sementara itu, Samsul salah satu peserta sosialisasi mengatakan bahwa produk asap cair ini sangat bermanfaat untuk masyarakat.

"Sosialisasi yang dilakukan memberikan pengetahuan bagi kami bagaimana memproduksi asap cair dari limbah kemiri yang dapat menjadi produk bermanfaat dan bernilai ekonomi," tutupnya. [fzl]


Berita Lainnya

Kirim Komentar