Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Kerjasama dengan FKIP Unimal

SHARE:  

Humas Unimal
KERJA SAMA - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Malikussaleh menjalin kerja sama dan pelatihan penulisan artikel dengan Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia di Gedung FKIP, Reuleut, Aceh Utara, Selasa (26/2/2019).

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Ketua Dewan Pengurus Wilayah Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia (DPW-PPII) Provinsi Aceh melakukan penandatanganan MoU dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Malikussaleh di Gedung FKIP, Reuleut, Aceh Utara, Selasa (26/2/2019).

MoU kerjasama ini ditandatangani Ketua DPW-PPII Provinsi Aceh, Dr. Abdul Gani, M.Si dengan Dekan FKIP Universitas Malikussaleh, Ferry Safriwardi, ST MT pada kegiatan yang dikemas dalam bentuk Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah dan Teknik Submission ke Jurnal Elektronik Bagi Dosen dan Guru. 

Kegiatan pelatihan serta jalin kerjasama diisi oleh Ketua DPW-PPII, Dr. Abdul Gani, M.Si yang juga menjabat sebagai Ketua Program Magister Pendidikan IPA Unsyiah, Dr. Anwar Ramli, M.Pd dosen Program Magister Pendidikan Matematika Unsyiah, serta dosen internal dari FKIP, Mursalin, S.Pd M.Pd yang juga mentor jurnal OJS pada Relawan Jurnal Indonesia untuk wilayah Aceh.

Abdul Gani mengemukakan perkembangan jumlah publikasi Indonesia saat ini hampir mendekati negara tetangga, Malaysia. Pemerintah melalui Kemenristekdikti mewajibkan setiap mahasiswa pascasarjana, dosen, bahkan profesor untuk terus berkarya lewat publikasi artikel ilmiah pada jurnal-jurnal internasional.

Sementara Anwar Ramli menjelaskan teknik menyiapkan artikel ilmiah untuk jurnal elektronik.  “Saat ini masih banyak dosen yang belum mengerti bagaimana teknik menyiapkan artikel untuk jurnal elektronik yang sesuai kaidah ilmiah dan etika publikasi,” jelasnya.

Sesi ketiga diisi Mursalin yang membahas tentang teknik submission artikel pada jurnal elektronik nasional dan internasional dengan persiapan pemilihan jurnal yang tepat pada website ScimagoJR, Scopus, dan Web of Science. Dia menjelasan pentingnya memiliki identitas peneliti dalam bentuk nomor unik atau yang disebut ID, misalnya Orcid ID, Researcher ID, Sinta ID dan Scopus ID untuk dosen.[bas]


Berita Lainnya

Kirim Komentar