Mahasiswa KKN-PPM 260 ikut serta Berperan di Posyandu  Glumpang Samlakoe

SHARE:  

Humas Unimal
foto ist

 


UNIMALNEWS | Lhoksukon - KKN-PPM Universitas Malikussaleh kelompok 260 ikut berperan aktif dalam kegiatan posyandu yang diadakan di gampong Glumpang Samlakoe, Kecamatan baktiya, Jumat.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) melakukan pendataan saat pendaftaran dan saat memeriksa berat badan, tinggi badan serta lengan, kemudian membantu membagikan makanan.

Ada 65 balita di Glumpang Samlakoe yang terdaftar mengikuti posyandu. Kegiatan ini diadakan sebulan sekali guna memberi kesadaran pentingnya kesehatan pada masyarakat.

Bidan Glumpang Samlakoe, Mursyidah mengatakan selain pemerikasaan berat badan balita, rutinitas yang mereka lakukan yakni 6 bulan sekali melakukan pemberian obat cacing dan vitamin A, pada bulan februari dan Agustus mendatang.

"Selain rutinitas tersebut yang kami lakukan 6 bulan sekali, ada juga pemeriksaan untuk penyakit tidak menular, misalnya Hipertensi, Diabetes, Gula, Kolestrol, dan HB", katanya.

Pelatihan khusus untuk kader meliputi kegiatan sehari-hari di posyandu, dan ada juga pelatihan untuk mendeteksi warga resiko kena penyakit gula serta pemberian makanan tambahan untuk anak stunting.

"Pemberian makanan serta pengolahan makanan tambahan untuk anak stunting, gizi buruk tetap ada pelatihan, melakukan kegiatan fisik seperti senam juga dilakukan untuk resiko terkena penyakit gula", ujarnya.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Rizky Putra Fhonna, mengatakan sangat mendukung kegiatan posyandu karena dapat menimbulkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan.

"Kegiatan posyandu menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk belajar langsung di lapangan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan hal kesehatan, dan saya sangat mendukung hal tersebut", katanya.

Ketua kelompok Muhammad Insan Kamil,  mengatakan bahwa pentingnya kegiatan posyandu agar masyarakat lebih menjaga dan mengutamakan kesehatan anak-anak mereka. 

"Perkembangan bayi dan balita sangat perlu diperhatikan, dan sangat lah penting kegiatan posyandu ini, karena sekarang banyak dari orangtua mereka ada yang kurang mengedukasi mengenai kesehatan", ujarnya.

Kader Posyandu, Husniati mengatakan jika soal kendala terkadang masyarakat ada yang tidak paham mengenai kesehatan dan memilih untuk mengubrisnya.

"Jika kita sudah menyarankan wajib ASI Ekslusif diberikan pada bayi umur 0-6 bulan, ada yang membantah hal tersebut dengan mengatakan bahwa mereka belum sampai umur 1 bulan sudah diberikan pisang", jelasnya.

 


Berita Lainnya

Kirim Komentar