Setia Budi, Doktor Perdana Program Ilmu Pertanian Unsyiah

SHARE:  

Humas Unimal
Para Penguji dalam Ujian terbuka promosi Doktor Setia Budi pada Program Doktor Ilmu Pertanian Universitas Syiah Kuala, Kamis (26/9/2019). FOTO : IST

UNIMALNEWS | Banda Aceh  – Setia Budi, dosen tetap Program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh pada Kamis (26/8) berhasil mempertahankan disertasi yang berjudul ” Model Kemitraan Penyuluhan Pertanian dalam Upaya Mewujudkan Kemandirian Benih di Tingkat Petani” dalam ujian terbuka promosi Doktor di Program Doktor Ilmu Pertanian Universitas Syiah Kuala. Atas keberhasilan ini kepada Setia Budi diberikan gelar Doktor.

Setia Budi menjadi Doktor perdana yang dihasilkan oleh Program Doktor Ilmu Pertanian Unsyiah setelah mempertahankan disertasinya di depan para penguji yang berjumlah 9 (sembilan) orang. Tim penguji yang terdiri dari Prof  Dr Marwan yang bertindak sebagai Ketua Sidang/ Wakil Rektor Bidang akademik Unsyiah, Prof  Dr Darussman (Direktur Pascasarjana Unsyiah), Prof Dr Ahmad Human Hamin sebagai  Ketua Promotor, Dr Fajri dan Dr. Agusssabti masing-masing sebagai Co- Promotor I dan II.

Penguji selanjutnya adalah Prof Dr Sufardi (Penguji unsur senat Unsyiah), Dr Indra dan Dr Romano (penguji bidang kosentrasi) serta Prof Dr Ida Yustina penguji dari luar Instituti yaitu dari Universitas Sumatera Utara.

Kebaharuan Penelitian dalam disertasi yang disampaikan oleh Setia Budi adalah menghasilkan sebuah model kemitraan penyuluhan pertanian dengan melibatkan pihak Pemerintah daerah, Perguruan Tinggi, Pihak Swasta dan Kelembagaan Petani dalam mewujudkan kemadirian benih unggul ditingkat pertani. Para pihak yang terlibat dalam kemitraan tanpa hilangnya peran dan identitasnya masing-masing dapat berkontribusi untuk menjawab masalah yang dihadapi petani padi sawah khususnya ketersediaan bibit unggul di tingkat petani.

Pihak pemerintah  untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan melalaui tenanga penyuluh dan bantuan sarana produksi   Perguruan tinggi yang terlibat dalam penelitian ini meliputi : IPB, Unsyiah, Unimal dengan Inovasi (benih Unggul IPB 3S) dan Paket teknologi serta pedampingan kepada petani untuk memastikan penerapan paket teknologi. Peran  pihak swasta berkontribusi dalam membantu dalam hal kepastian pasar dan harga hasil produksi padi petani penangkar benih. Pihak swasta menawarkan harga jual produksi padi sedikit lebih tinggi dari pada harga yang berlaku saat panen. Peran kelembagaan petani penangkar benih yaitu anggota Gapoktan (gabungan kelompok tani)  berkomitmen untuk menerapkan paket teknologi yang ditawarkan para mitra.

Penerapan model kemitraan penyuluhan pertanian di Provinsi Aceh menurut Setia Budi sangat memungkinkan untuk diwujudkan karena  tersedianya sumber daya para mitra. Mulai dari tersedianya aparat penyuluh pertanian yang tersebar diseluruh kecamatan, mengandeng penguruan tinggi pertanian baik negeri maupun  swasta untuk memperbesar nilai manfaat dari  inovasi yang anak negeri hasilkan. Pihak swasta yang terlibat dalam penyediaan dan distribusi benih padi unggul  serta kelembagaan petani (gapoktan) yang sudah merata adanya diseluruh gampong di Provinsi Aceh. Model ini juga tawaran strategis untuk mewujudkan cita-cita pemerintah Aceh  Aceh Muego menuju Aceh Troe.

Menurut Setia Budi buah manis dari penerapan kemitraan dapat dilihat dari hasil analisis dampak penerapan model kemitraan penyuluhan pertanian. Dampak pola kemitraan sangat berperan dalam hal peningkatan produksi. Sebelum adanya program kemitraan penyuluhan hasil produksi padi sawah rata-rata 6,7  ton/ Ha. Setelah penerapan  pola kemitraan dan paket teknologinya terjadi peningkatan yang signifikan, yaitu mencapai 8,4 ton/Ha. Peningkatan produksi tidak terlepas dari peran penyuluhan dari para mitra.

Prof Dr Ahmad Human Hamid sebagai ketua Promotor menyampaikan bahwa penelitian ini unik kerena melibatkan banyak pihak yang masing-masing pihak berperan sesuai dengan identitas dan fungsi masing-masing dalam melaksanakan kemitaraan (saling membutuhkan, mendukung dan menguntungkan) dalam mewujudkan kemandirian benih di tingkat petani. 

Ketua Sidang Prof Dr Marwan pada saat penutupan sidang terbuka promosi doktor mengucapkan selamat kepada Setia Budi atas gelar Doktor yang baru saja diuraih, semoga ilmu dan gelar yang didapatkan dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan di instansinya dan masyarakat tani pada umumnya. [bas]

 


Kirim Komentar