
UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Himpunan Mahasiswa Psikologi (HIMAPSI) Universitas Malikussaleh memperingati 1 Muharam 1447 H dengan menyelenggarakan webinar bertema "Hijrah Psikologis: Berpindah dari Luka Menuju Ketenangan Jiwa", Jumat (27/6/2025). Kegiatan ini menghadirkan pendekatan psychospiritual untuk mendorong peserta memahami proses hijrah dari sisi psikologi dan keislaman.
Webinar ini dibuka oleh Maya Lestari M.Ed, selaku pembina HIMAPSI. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan pemateri, Repa Sepnita S.Psi C.Ht CT. NNLP.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Repa Sepnita yang telah bersedia menjadi narasumber. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua dan menjadi momen hijrah menuju pribadi yang lebih baik," ujar Maya Lestari.
Ketua panitia, Dhea Prasiska juga menekankan pentingnya memahami proses hijrah dari sudut pandang psikologis.
"Hijrah itu tidak instan, melainkan proses. Dimulai dengan menyadari luka, belajar menerima, lalu menyembuhkan. Jika dijalani dengan sungguh-sungguh, ketenangan bisa dirasakan. Kita tidak hanya sembuh, tapi juga tumbuh jadi pribadi yang lebih kuat dan membanggakan, insyaAllah," tuturnya.
Sebagai narasumber utama, Repa Sepnita menyampaikan materi yang menggugah jiwa dan menyentuh sisi emosional peserta. Ia mengaitkan nilai-nilai psikologi dengan ajaran Islam yang saling melengkapi dalam proses pemulihan luka batin.
"Psikologi dan Islam memiliki keterkaitan yang erat. Dalam hidup, ada hal-hal yang mengganggu hati kita, yang perlu diajak bicara dan diterima. Tema psychospiritual class ini sangat dalam karena setiap dari kita pasti pernah terluka dan sedang atau ingin menemukan ketenangan," jelas Repa.
Webinar ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta dari berbagai daerah, termasuk luar kampus. Kegiatan ditutup dengan sesi kesan dan pesan dari peserta yang merasa mendapatkan manfaat dari materi yang disampaikan.
Alifiah Mutiara Shifa dari LIPIA Aceh menuturkan, "Alhamdulillah saya mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan membuka pola pikir saya."
Sementara itu, Lailatul Badriah berharap kegiatan serupa terus dilakukan, "Ilmunya sangat bermanfaat. Semoga sering diadakan agar makin banyak orang tersadar dan lebih kuat dalam mengelola mental."
Kegiatan ini menjadi refleksi bahwa hijrah bukan hanya sekadar perubahan fisik atau ritual, tetapi juga proses mendalam dalam menyembuhkan luka batin dan mencapai ketenangan jiwa. [tmi]