
UNIMALNEWS | Reuleut Barat – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Angkatan XXXVII Kelompok 8 Universitas Malikussaleh melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) bersama masyarakat di halaman Meunasah Gampong Reuleut Barat, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Kamis (24/07/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah warga, terutama para ibu rumah tangga. Pelatihan dimulai dengan penyampaian materi singkat mengenai pentingnya POC sebagai solusi ramah lingkungan dalam meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman, sekaligus sebagai upaya memanfaatkan limbah organik rumah tangga.
"POC adalah pupuk cair yang terbuat dari sayuran hijau dan sampah organik rumah tangga yang difermentasi. Dalam proses pembuatannya juga ditambahkan bahan pendukung fermentasi seperti EM4, molase atau gula merah cair, dan air secukupnya," jelas Mayang Fazira,salah satu mahasiswa KKN sekaligus pemateri dalam kegiatan tersebut.
Mayang menambahkan bahwa fermentasi POC membutuhkan waktu sekitar 7 hingga 14 hari sebelum dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman. “Melalui pelatihan ini, kami ingin masyarakat lebih memahami bahwa sampah rumah tangga bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat, tidak hanya dibuang begitu saja,” ujarnya.
Dalam sesi praktik, peserta diajak langsung untuk membuat POC dengan bahan-bahan yang telah disiapkan. Penjelasan ulang diberikan selama proses berlangsung agar peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya secara mandiri di rumah.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari dosen pembimbing lapangan, Prof. Dr. Laila Nazirah M.P. yang senantiasa memberi arahan dan bimbingan agar setiap program kerja mahasiswa KKN-PPM berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.
Seluruh anggota kelompok KKN-PPM Kelompok 8 turut andil dalam menyukseskan pelatihan tersebut. Mereka berharap program ini dapat menjadi langkah awal dalam mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, sekaligus mendorong masyarakat untuk menerapkan sistem pertanian berkelanjutan dan mandiri.
“Harapan kami, pelatihan ini bisa menjadi wadah edukasi bagi masyarakat sekaligus menumbuhkan inovasi dalam bidang pertanian yang ramah lingkungan,” tutup Mayang.[]