UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh Senin (14/10/2019) melaksanakan Seminar Nasional Teknik Industri (SNTI) ke empat, di Aula Cut Meutia Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe.
Seminar Nasional tersebut turut mengundang dua orang Keynote Speaker dan empat orang pemateri dan dihadiri oleh 200 peserta diantaranya pejabat lingkungan kampus, dosen dan Mahasiswa.
Dekan Fakultas Teknik Dr. Muhammad ST M.Sc mengatakan Revolusi industri 4.0 hadir dengan kemampuannya meningkatkan produktivitas, mendorong inovasi teknologi yang memberikan dampak disrupsi terhadap kehidupan masyarakat, termasuk di bidang pembangunan industri dan mata rantai kaitannya. Tetapi tantangan-tantangan baru pun bermunculan terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia.
Lanjutnya, manajemen inovasi membantu organisasi agar siap menghadapi persaingan global, memahami kesempatan dan menggunakannya untuk membuat dan memperkenalkan ide-ide baru, proses, atau produk secara industri. Tren inovasi pada era 4.0 ditandai dengan kebutuhan untuk berkolaborasi yang lebih tinggi dari pada yang biasanya, sehingga paradigma kompetisi akan bergeser ke paradigma kolaborasi.
"Manajemen inovasi terealisasi apabila didukung oleh kreatifitas, pengetahuan, kompetensi dan kebutuhan masyarakat yang bertujuan untuk perubahan dalam pelayanan atau proses bisnis,"jelas Muhammad.
Sementara ketua panitia Syarifuddin ST MT mengatakan seminar yang mengusung tema “Strategi Transformasi Digital dalam Pembangunan Industri 4.0” tersebut dipilih karena banyak peran yang dapat dilakukan keilmuan teknik industri menghadapi tantangan Industri 4.0.
Dijelaskannya, peran yang utama adalah fokus mengkaji interaksi manusia dengan berbagai komponen lainnya dalam sistem terintegrasi di industri. Industri 4.0 menjadikan proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama. Semua obyek dilengkapi perangkat teknologi yang dibantu sensor dan mampu berkomunikasi sendiri dengan sistem teknologi informasi, tantangan industri 4.0 ini juga sangat berpengaruh terhadap MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) bahkan masyarakat dunia.
"kegiatan seminar merupakan kegiatan pertemuan ilmiah sebagai media diseminasi hasil penelitian di bidang yang terkait dengan SNTI. Hasil penelitian dilakukan oleh peneliti yang berasal dari internal atau eksternal Universitas Malikusslah dipresentasikan dan didokumentasikan dalam proceedings seminar nasional teknik industri Volume 4 tahun 2019,"ungkapnya.
Menurutnya, pemateri yang menjadi pembicara pada seminar tersebut diantaranya Prof. Dr Ir Rika Ampuh Hadiguna MT IPM dari Universitas Andalas, Dr M. Sayuti, ST M.Sc IPM dari Universitas Malikussaleh, Yusuf Muhammad SE MSM selaku Wakil Walikota Lhokseumawe, Teuku Fauzan ST MT dari Telkom Indonesia, Jarnawi ST MT dari PT Perta Arun Gas, dan Yuanda Wattimena ST MT dari PT Pupuk Iskandar Muda.
"Keenam pembicara ini memberikan penjelasan perkembangan industri 4.0 baik secara praktisi atau akademik, Juga memberikan gagasan Industri tersebut yang membawa konsep penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional yang pada akhirnya bertujuan meningkatkan produktivitas, efisiensi dan layanan konsumen secara signifikan. Namun di samping itu, ada pula konsekuensi yang harus dihadapi terkait dampak negatif Industri 4.0 termasuk di dalamnya dampak terhadap keilmuan teknik industri,"papar Syarifuddin.[tmi]