
UNIMLANEWS | Reuleut Barat — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Malikussaleh Angkatan XXXVII Kelompok 6 menunjukkan aksi nyata dalam mendukung pertanian ramah lingkungan. Bertempat di Balai Pengajian Dusun Cot Teungoh, Desa Reuleut Barat, mereka menggelar pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan JAKABA (Jamur Keberuntungan Abadi) bersama masyarakat setempat pada Rabu (23/7/2025).
Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WIB ini diikuti dengan antusias oleh warga. Mahasiswa tidak hanya menyampaikan materi secara teori, tetapi juga mengajak peserta langsung mempraktikkan cara membuat POC dari daun krinyuh—pupuk ramah lingkungan yang kaya nutrisi untuk tanaman.
Tak berhenti di situ, warga juga dikenalkan dengan JAKABA, mikroorganisme lokal hasil fermentasi yang berfungsi sebagai agen pengurai alami dan penyubur tanah. Dengan bahan-bahan sederhana yang mudah diperoleh di sekitar rumah, pelatihan ini membuka wawasan baru bahwa pertanian organik bisa dilakukan dengan cara yang hemat, sehat, dan berkelanjutan.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Zahrina M.Si, turut hadir dan memberikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa. Ia menyampaikan rasa bangganya terhadap semangat mahasiswa dalam mengedukasi masyarakat pedesaan.
“Saya sangat bangga melihat semangat mahasiswa KKN dalam mengedukasi masyarakat. POC dan JAKABA ini sangat bermanfaat untuk mendukung pertanian sehat dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia. Semoga warga bisa meneruskan ilmu ini setelah KKN selesai,” kata Zahrina.
Penanggung jawab kegiatan, Fadilah Rhamadhan, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu program unggulan kelompoknya di bidang lingkungan dan pertanian berkelanjutan.
“Kami ingin meninggalkan jejak yang berkelanjutan. Pupuk dan JAKABA ini bisa dibuat dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar rumah. Harapannya, warga bisa mandiri dalam mengelola pertanian sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” tuturnya.
Seluruh anggota Kelompok 6 KKN terlibat aktif dalam kegiatan ini, mulai dari penyampaian materi, demonstrasi pembuatan, hingga diskusi dengan warga. Mereka adalah: Wahyu Hidayatullah, Muhammad Ilham Dhanu, Faiz Muarif, Iffat Hayat Ananda, Safral Mina, Tasya Fathia, Nadiya Lailatus Shif, Nadya Natasya, Nadifatul Hawwari, Putri Raudhatus Syifa, Marsuliani Puspita Sari, Dila Iranty, Sapna, Hermaini Suliawati, Retno Malini, dan Astri Aulia.
Pelatihan ditutup dengan sesi tanya jawab yang penuh semangat. Banyak warga menyatakan ketertarikannya untuk mencoba membuat POC dan JAKABA secara mandiri di rumah, serta berharap ada pelatihan lanjutan untuk memperdalam teknik aplikasinya.[]