
UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Universitas Malikussaleh menjadi tuan rumah penyelenggaraan bimbingan teknis (Bimtek) Membaca Kritis Analitis bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) seKabupaten Aceh Utara. Kegiatan yang digagas oleh Balai Bahasa Provinsi Aceh dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kamis, 14 Agustus 2025, di Kampus Unimal Bukit Indah, Lhokseumawe.
Bimtek ini dibuka secara resmi oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Utara, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kemampuan membaca kritis di era informasi saat ini.
"Kemampuan membaca kritis bukan sekadar keterampilan akademis, melainkan kecakapan mendasar. Generasi muda harus menyaring informasi, membedakan fakta dari hoaks, serta berpikir logis dan independen," ujar Muhammad Johan.
Rektor Unimal, Prof Dr Herman Fithra, menyambut baik penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa Unimal tidak hanya berkomitmen pada pengembangan akademik internal, tetapi juga ingin hadir secara nyata bagi masyarakat sekitar.
"Kami sangat mengapresiasi Balai Bahasa Provinsi Aceh. Kegiatan ini sejalan dengan visi Unimal yang berkontribusi dalam peningkatan literasi dan pendidikan di Aceh . Ini adalah bentuk nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat," tegas Herman.
Ia juga berharap, kolaborasi antara Unimal, Balai Bahasa Provinsi Aceh, dan Dinas Pendidikan akan terus berlanjut dalam program-program penguatan literasi di masa mendatang.
Kegiatan ini diikuti oleh 200 siswa dari 10 SMA di Aceh Utara. Mereka tidak hanya dilatih untuk memahami teks secara mendalam, tetapi juga diajak untuk menjadi agen perubahan literasi di lingkungan sekolah masing-masing.
"Peserta yang hadir harus bisa menularkan semangat dan keterampilan membaca kritis kepada teman-temannya," ujar salah seorang narasumber.
Selain pemaparan materi, kegiatan ini juga diisi dengan diskusi interaktif, simulasi, dan praktik langsung dalam menganalisis berbagai jenis teks.
Dengan adanya Bimtek ini, diharapkan kemampuan literasi siswa SMA di Aceh Utara semakin meningkat, sehingga dapat menjadi generasi yang kritis, analitis, dan adaptif menghadapi tantangan digital saat ini [tkf].