
UNIMALNEWS | Kota Padang – Dr Abdullah Akhyar Nasution, Dosen Program Studi Antropologi sekaligus Ketua Jurusan Antropologi dan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh, memberikan kuliah umum Pada Departemen Program Studi Antropologi FISIP Universitas Andalas, Padang. Pada Jumat (22/08/2025). Kuliah umum tersebut mengangkat tema “Ethnobuffalozoology Pemanfaatan Antropologi untuk ketahanan pangan nasional”.
Kegiatan ini dihadiri mahasiswa dan dosen yang dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Dr Jendrius M.Si, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya atas kehadiran narasumber dan tim dalam kuliah umum tersebut. “Kami berterima kasih atas kesempatan ini, karena ini menjadi kunjungan balasan atas FISIP Unand saat berkunjung ke Unimal pada Juni 2025. Semoga ilmu dan pengalaman yang dibagikan sangat berharga bagi pengembangan wawasan mahasiswa dan dosen kami,” ujarnya.
Sementara itu ketua Departemen Antropologi FISIP Unand Prof. Dr Zainal Arifin dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini penting dilaksanakan untuk memahami aspek kerbau dan hubungannya dengan masyarakat minang.
“Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi masukan akademis terkait kajian-kajian antropologi yang berkaitan dengan kerbau. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat diikuti oleh para mahasiswa agar dapat menambah pengetahuan tentang kerbau” ujarnya
Dalam pemaparannya, narasumber Dr Abdullah Akhyar menekankan pentingnya kajian etnozoologi, khususnya terkait kerbau, sebagai bagian dari budaya, ekonomi, dan sistem pangan masyarakat Indonesia. Menurutnya, kerbau bukan hanya sumber tenaga dan pangan, tetapi juga memiliki nilai sosial dan simbolik yang berhubungan erat dengan kearifan lokal.
“Kerbau adalah hewan yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat pedesaan. Melalui perspektif Ethnobuffalozoology, kita bisa memahami bagaimana hubungan manusia dan hewan ini dapat memberi kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Selain itu ia juga membahas aspek ekologi dan sosial, kuliah umum ini juga menyinggung strategi pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan local keberlanjutan kerbau nusantara untuk memperkuat sektor pangan. Diskusi yang berlangsung interaktif itu membuka wawasan baru bagi peserta mengenai pentingnya pendekatan interdisipliner dalam menghadapi tantangan pangan global. [rky]