Unimal Raih Serambi Ekraf Awards 2025 atas Inovasi Daur Ulang Plastik

SHARE:  

Humas Unimal
Unimal Raih Serambi Ekraf Awards 2025 atas Inovasi Daur Ulang Plastik

UNIMALENWS | Banda Aceh – Universitas Malikussaleh meraih penghargaan Serambi Ekraf Awards 2025 kategori “Mengubah Sampah Plastik Menjadi Produk Bernilai Ekonomi”. Anugerah tersebut diberikan dalam malam puncak Serambi Ekraf Awards di Ballroom Hotel The Pade, Aceh Besar, Jumat (29/8/2025) malam.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya, Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, Kapolda Aceh Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Kajati Aceh Yudi Triadi, unsur Forkopimda Aceh, para kepala daerah, ketua DPRK se-Aceh, hingga para rektor dari berbagai perguruan tinggi.

Dengan mengusung tema “Menghargai Karya, Memajukan Bangsa”, Serambi Ekraf Awards 2025 menjadi momentum untuk mengapresiasi karya dan inovasi anak bangsa di berbagai sektor, khususnya dalam bidang ekonomi kreatif yang memberi dampak langsung bagi masyarakat.

Penghargaan untuk Universitas Malikussaleh diserahkan langsung oleh Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, didampingi Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia Zainal Arifin M. Nur dan Pemimpin Perusahaan Mohd Din, kepada Rektor Universitas Malikussaleh Prof. Dr. Herman Fithra, ASEAN Eng.

Prof. Herman Fithra menyebut penghargaan ini bukan hanya pengakuan terhadap kerja keras civitas akademika Unimal, tetapi juga wujud komitmen kampus dalam menghadirkan solusi bagi persoalan lingkungan.

“Melalui inovasi pengolahan limbah plastik menjadi peluang usaha, Universitas Malikussaleh berupaya menjawab tantangan global sekaligus memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi hijau di Aceh,” kata Prof Herman.

Ia menyebutkan, Unimal beberapa tahun terakhir telah menghadirkan Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT) Technology Natural Polymer and Recycle Plastic (TechnoPlast). Pusat unggulan riset ini fokus pada pengembangan teknologi polimer alami dan plastik daur ulang.

Kehadiran TechnoPlast menjadi jawaban atas keresahan masyarakat terhadap pencemaran lingkungan akibat krisis sampah plastik. Namun, lebih dari sekadar laboratorium, TechnoPlast dirancang sebagai ruang kolaborasi antara kampus, masyarakat, dan dunia industri. Melalui TechnoPlast, limbah plastik tidak lagi dipandang sebagai beban, melainkan sebagai potensi bahan baku bernilai ekonomi. Inovasi ini membuka jalan menuju terwujudnya ekonomi hijau berbasis pengetahuan lokal, sekaligus memberi peluang usaha baru bagi masyarakat.

““TechnoPlast hadir bukan hanya sebagai laboratorium riset, melainkan juga sarana pengembangan wirausaha kreatif yang memadukan teknologi, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat. Serambi Ekraf Awards 2025 menjadi motivasi bagi Unimal untuk terus melahirkan inovasi,” tambah Prof. Herman.[]


Berita Lainnya

Kirim Komentar