
UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal), Prof. Dr. Herman Fithra, ASEAN Eng., menegaskan penegerian Unimal pada 2001 merupakan bagian dari solusi pascakonflik Aceh dengan tujuan membuka akses pendidikan tinggi bagi masyarakat pesisir utara.
“Unimal hadir untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Mahasiswa kami kini berasal dari hampir seluruh provinsi di Indonesia, bahkan dari luar negeri seperti Kamboja. Ini menunjukkan komitmen Unimal menjaga kebhinekaan di Aceh,” ujar Prof. Herman saat menyambut kunjungan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek) Prof. Stella Christie, Ph.D., Kamis (18/9/2025).
Prof. Herman menambahkan, dalam tiga tahun terakhir Unimal dipercaya Kementerian mengelola program KIP Kuliah terbanyak di Indonesia, membangun 15 gedung baru, serta mengirim dosen melanjutkan studi ke luar negeri melalui LPDP.
Sementara itu, Prof. Stella menyoroti pentingnya pendidikan sains sejak tingkat sekolah menengah. Ia mengungkapkan rencana pembangunan SMA Unggul Garuda di Aceh Utara yang diproyeksikan menjadi pusat pembinaan talenta muda agar mampu bersaing di universitas kelas dunia.
“Sekolah Garuda adalah visi Presiden untuk memperkuat SDM sains dan teknologi sejak SMA. Jika dibangun di Aceh Utara, kami berharap Unimal dapat berperan aktif sejak awal,” ujar Prof. Stella..[]