
Lhokseumawe — Tim mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) siap mewakili Provinsi Aceh pada ajang Debat Pengawasan Pemilu Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia.
Sebagai bentuk dukungan, Komisi Independen Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Provinsi Aceh melaksanakan kegiatan supervisi terhadap tim debat mahasiswa Unimal di Fakultas Hukum, Kamis (9/10/2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Komisioner Panwaslih Aceh Safwani, MH, didampingi Taufik, Staf Ahli Bidang Hukum Panwaslih Aceh.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Komisioner Panwaslih Kabupaten Aceh Utara, Zulfadhli MH dan Azimi Abdullah, serta sejumlah staf pendamping. Dari pihak Unimal hadir Dr. Hadi Iskandar MH, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Hukum, serta Dr. Yusrizal MH, Ketua Program Studi Magister Hukum yang juga menjadi dosen pembimbing tim debat mahasiswa Unimal.
Dalam kegiatan supervisi tersebut, Panwaslih Aceh memberikan arahan, motivasi, dan penguatan substansi hukum kepemiluan kepada mahasiswa Unimal. Langkah ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi ajang debat tingkat nasional serta memperkuat wawasan mereka tentang pengawasan pemilu yang berintegritas.
“Kami berharap tim debat dari Universitas Malikussaleh bisa tampil terbaik, hingga menjadi duta pengawasan pemilu yang berintegritas dan berwawasan hukum,” kata Safwani.
Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unimal, Dr. Hadi Iskandar, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan Panwaslih Aceh terhadap mahasiswa Unimal. Ia menilai kegiatan ini bukan hanya ajang persiapan kompetisi, tetapi juga sarana edukasi yang penting bagi mahasiswa hukum untuk memahami peran lembaga pengawas pemilu.
“Kegiatan ini tidak hanya tentang kompetisi akademik, tetapi juga ruang pembelajaran bagi mahasiswa Universitas Malikussaleh untuk memahami peran strategis Bawaslu dan Panwaslih dalam menjaga integritas demokrasi,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Yusrizal menyampaikan bahwa pembinaan yang diberikan Panwaslih Aceh memperkuat literasi hukum dan demokrasi di kalangan mahasiswa Unimal.
“Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa Unimal tidak hanya memahami teori, tetapi juga belajar langsung praktik dan tantangan pengawasan pemilu di lapangan,” ungkapnya.
Tanam pohon bersama
Sebagai penutup kegiatan, Panwaslih Aceh bersama Fakultas Hukum Unimal melaksanakan penanaman pohon di lingkungan kampus sebagai wujud komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan ruang akademik yang hijau serta berkelanjutan.
Adapun jenis pohon yang ditanam meliputi mangga, jeruk, lengkeng, dan beberapa pohon pelindung lainnya yang diharapkan dapat memberikan keteduhan dan memperindah lingkungan kampus Universitas Malikussaleh.
Menurut Safwani, kegiatan penanaman pohon ini merupakan bagian dari komitmen Panwaslih Aceh dalam mendukung keberlanjutan lingkungan hidup di kawasan pendidikan.
“Menanam pohon adalah investasi jangka panjang untuk masa depan. Kami ingin meninggalkan jejak yang bukan hanya berdampak secara fisik, tetapi juga membentuk kesadaran lingkungan di kalangan civitas akademika Universitas Malikussaleh,” katanya.
Sementara itu, Dr. Hadi Iskandar mengapresiasi inisiatif Panwaslih Aceh yang tidak hanya fokus pada pembinaan demokrasi, tetapi juga peduli terhadap aspek lingkungan.
“Kami sangat menyambut baik kegiatan ini. Sinergi antara Panwaslih Aceh dan Universitas Malikussaleh tidak hanya memperkuat kesadaran hukum, tetapi juga membangun budaya kampus hijau yang sejuk dan berkelanjutan,” ucapnya.
Dr. Yusrizal menambahkan bahwa penanaman pohon ini memiliki makna edukatif yang mendalam.
“Pohon yang ditanam hari ini merupakan simbol pertumbuhan dan harapan. Seperti mahasiswa Universitas Malikussaleh, mereka akan tumbuh, berakar kuat, dan memberi manfaat bagi banyak orang di masa depan,” ungkapnya. [tmi]