
UNIMALNEWS | Lhokseumawe — Dosen Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh (Unimal) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berupa psikoedukasi di SDN 04 Muara Satu, Blang Pulo, Lhokseumawe, pada Selasa (21/10/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Program Pencegahan Kasus Kekerasan Seksual Pada Anak dan Remaja Melalui Edukasi Pengetahuan dan Keterampilan Personal Safety Skill bagi Anak, Remaja, Orangtua, dan Pendidik di Desa Blang Pulo.”
Tema tersebut menyoroti pentingnya peningkatan pemahaman dan keterampilan anak dalam menjaga diri dari ancaman kekerasan seksual. Kegiatan ini diikuti oleh 19 siswa kelas IV SDN 04 Muara Satu serta dihadiri oleh sejumlah dosen dan mahasiswa Psikologi Unimal, yaitu Ella Suzanna M.HSc, Febriyana Rahma M.Psi, Psikolog, Leni Mazsura M.Psi, Psikolog, serta mahasiswa Siti Hafizah dan Aisyah Putri.
Kepala Sekolah SDN 04 Muara Satu, Kartika Mauliyana S.Pd.I, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan edukatif tersebut. “Saya berterima kasih kepada ibu-ibu dosen dan adik-adik mahasiswa Universitas Malikussaleh yang sudah berkenan datang untuk memberikan ilmu kepada anak-anak kami. Tentu kami berharap kegiatan ini membawa manfaat besar bagi mereka,” ujarnya.
Suasana kegiatan berlangsung interaktif dan menyenangkan. Para siswa tampak antusias mengikuti setiap sesi yang meliputi perkenalan, penyampaian materi, pemutaran video edukatif mengenai pencegahan pelecehan seksual pada anak, permainan edukatif, serta sesi tanya jawab.
Dalam penyampaian materinya, Febriyana Rahma menjelaskan bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain, serta langkah-langkah yang harus dilakukan anak ketika menghadapi situasi berisiko. “Anak perlu memahami sejak dini bagaimana cara melindungi diri, berani berkata ‘tidak’, dan segera melapor kepada orang dewasa yang dipercaya,” ungkapnya.
Sementara itu, ketua pelaksana kegiatan, Ella Suzanna menuturkan bahwa kegiatan ini berangkat dari keprihatinan terhadap meningkatnya kasus kekerasan seksual di Indonesia, termasuk di Aceh. “Harapannya, melalui kegiatan seperti ini angka kekerasan seksual terhadap anak dapat menurun, bahkan ke depan semoga tidak terjadi lagi,” tuturnya.[]