
UNIMALNEWS|Lhokseumawe-Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Informatika, Universitas Malikussaleh yang tergabung dalam tim“KunFayakun”, berhasil lolos ke fase final Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) XVIII Tahun 2025. Ajang bergengsi ini diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Tahun ini, Universitas Telkom menjadi tuan rumah pada kegiatan yang berlangsung secara hybrid pada tanggal 27–30 Oktober 2025.
Tim KunFayakun akan berlaga pada Cabang Kompetisi VI: Kota Cerdas (Smart City) dengan membawa karya berjudul: “SSyar’s-Intel: Inovasi Pengawasan Syariat Melalui CCTV Cerdas Deteksi Pelanggaran dan Energi Mandiri.” Karya ini merupakan inovasi sistem pengawasan berbasis Kecerdasan Buatan (AI) yang mampu mendeteksi potensi pelanggaran terhadap penerapan syariat Islam di Provinsi Aceh, khususnya di wilayah Kota Lhokseumawe. Sistem ini juga dirancang dengan kemampuan energi mandiri sehingga dapat diimplementasikan di berbagai lokasi strategis secara berkelanjutan.
Tim KunFayakun terdiri dari tiga mahasiswa yaitu Arlin Fajar Saragih, Alam Fahlevi Pranata, dan Royyan Ramdhan dengan dosen pembimbing, Said Fadlan Anshari, MKom.
Dalam rilis yang dikirimkan kepada Unimalnews, Senin (27/10/2025), ketua tim, Arlin Fajar Saragih mengungkapkan bahwa perjalanan menuju tahap final bukanlah hal yang mudah.
“Kami telah melewati seleksi ketat dari pengumpulan proposal hingga presentasi. Kini, fokus kami adalah mengoptimalkan deteksi visual berbasis AI agar sistem mampu mengenali aktivitas secara real-time dengan akurasi tinggi,” ujarnya.
Selanjutnya, Arlin juga berharap bahwa apa yang mereka lakukan ini bisa berkontribusi terhadap penguatan nilai-nilai syariat di Aceh di era digital saat ini.
Dosen pembimbing, Said Fadlan Anshari, MKom, memberikan apresiasi tinggi atas kerja keras para mahasiswa bimbingannya.
“Tim KunFayakun menunjukkan semangat riset dan inovasi yang luar biasa. Mereka mampu menggabungkan aspek teknologi, sosial, dan nilai lokal Aceh ke dalam solusi cerdas yang relevan. Saya berharap capaian ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berani berinovasi dan berkompetisi di ajang nasional maupun internasional,”sebut Said.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh, Dr. Muhammad Daud ikut menyampaikan apresiasi dan harapan besar kepada tim.
“Kami sangat bangga dengan prestasi ini. Keberhasilan mereka tidak hanya mengharumkan nama Fakultas Teknik, tetapi juga memperlihatkan bahwa mahasiswa Universitas Malikussaleh mampu memberikan solusi teknologi yang relevan bagi masyarakat. Semoga tim KunFayakun dapat memberikan hasil terbaik di fase final dan terus berkontribusi dalam membangun smart city berbasis nilai-nilai keislaman,” ujarnya.
Sementara itu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Malikussaleh melalui Sekretaris Lembaga, Dr.Eng. Muhammad Fikry menyatakan siap mendukung setiap inisiatif mahasiswa dan dosen yang mengarah pada pengembangan riset terapan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Menurutnya, karya tim KunFayakun ini merupakan contoh konkret dari kolaborasi riset dan pengabdian yang bernilai tinggi.
Dalam fase final kategori Smart City, Tim KunFayakun akan bersaing dengan 19 tim lain yang berasal dari berbagai universitas di tanah air. (kur)