UNIMALNEWS | Lhokseumawe – UPT Perpustakaan Universitas Malikussaleh mengadakan pelatihan pengembangan perpustakaan digital dengan megunakan aplikasi INLISLite selama dua hari 5-6 November di Aula Cut Meutia Kampus Bukit Indah Lhokseumawe, Selasa (5/11).
Pantauan Unimalnews, pemateri yang dihadirkan dalam pelatihan itu yakni Sigit Purwoko S.Sos dari Perpustakaan Nasional dan diikuti oleh 31 orang tenaga pustaka yang ada di semua fakultas di Universitas Malikussaleh dengan tema "Optimalisasi layanan perpustakaan dengan aplikasi INLISLite, menuju SDM unggul, Unimal Hebat".
Usai dibuka oleh Pembantu Rektor Bidang Akademik Jullimursyida SE Ak MM PhD di Aula Cut Meutia, selanjutnya peserta mengikuti praktik lansung tentang aplikasi Inlislite dengan mengunakan komputer di Ruang Laboratorium Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik.
Sigit Purwoko kepada Unimalnews menjelaskan aplikasi INLISLite merupakan pengembangan lanjutan dari perangkat lunak (software) atau aplikasi otomasi perpustakaan yang dibangun dan dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional RI sejak tahun 2011 lalu. Namun pada tahun itu Aplikasi INLISLite masih pada versi 2.1.2.
"Sekarang INLISLite itu sudah pada versi 3 yang dikembangkan sebagai perangkat lunak satu pintu bagi pengelola perpustakaan untuk menerapkan otomasi perpustakaan sekaligus mengembangkan perpustakaan digital atau mengelola dan melayankan koleksi digital,"sebutnya
Menurut Sigit, INLISLite dibangun dan dikembangkan secara resmi oleh Perpustakaan Nasional RI dalam rangka menghimpun koleksi nasional dalam jejaring Perpustakaan Digital dan juga membantu upaya pengembangan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi di seluruh Indonesia.
Untuk praktek ini, Sigit menyebutkan menggunakan metode pengolahan data bahan perpustakaan (katalogisasi metadata) dalam konteks pembelajaran automasi perpustakaan terintegrasi Inlislite.
"Inlislite yang dibimbing hari ini adalah proses entri atau pengimputan, pemutakhiran, pemrosesan, dan pengeluaran data-data bibliografis dan data-data item koleksi dari sebuah bahan perpustakaan kedalam pangkalan data program aplikasi Inlislite,"tutur Pustakawan Ahli Muda di Unit Kerja Bidang Kerjasama Perpustakaan dan Otomasi di Perpustakaan Nasional RI.
Sigit menambahkan, proses pengolahan data bahan perpustakaan itu mengacu kepada standar baku pembuatan deskripsi bibliografis yang berlaku secara internasional seperti ISBD (International Standard Bibliografhic Description), AACR2 (Angglo American Cataloguing Rules 2), Peraturan pengatalogan Indonesia dan RDA (Resource Description and Access).
"Tujuan konsep automasi perpustakaan untuk meningkatkan kinerja tim pengolahan bahan perpustakaan dengan meminimalkan pencatatan data yang berulang-ulang sehingga mempercepat proses pengelahan bahan perpustakaan yang akan dilayangkan,"tambahnya.[tmi]