UNIMALNEWS | Beijing - Dalam rangka mempererat persahabatan antar-negara, empat universitas di Indonesia mendapat undangan untuk berkunjung ke Fujian Normal University, Fozhuo, Tiongkok, pada 23-29 November 2019.
Keempat universitas tersebut adalah Universitas Malikussaleh (Unimal), Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Universitas Pattimura (Unpati), dan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI).
Tujuan kunjungan ke Fujian Normal University agar lebih mengenal budaya dan pendidikan di lembaga pendidikan tinggi di Tiongkok. Disamping itu juga, kunjungan ini untuk menjalin kerjasama dalam berbagai bidang seperti pertukaran pelajar dan dosen, kolaborasi riset dan publikasi antara Fujian Normal University dengan keempat universitas sebagai delegasi dari Indonesia. Adapun yang mewakili dari Unimal adalah rektor Dr. Herman Fithra, IPM., ASEAN.Eng dan kepala LPPM Dr. Azhari.
Dalam pemaparannya, Herman Fithra menyampaikan beberapa poin diantaranya proposal program pelatihan atau magang untuk dosen dan tenaga pendidik dari Unimal di Fujian Normal University harus dilakukan pascakerja sama ini. Ia juga meminta dukungan dari Fujian Normal University terhadap keinginan Universitas Malikussaleh membuka program studi Bahasa Mandarin untuk memfasilitasi anak-anak bangsa belajar bahasa tersebut sebagai bahasa internasional. Bahasa Mandarin sendiri menjadi bahasa dengan penutur terbesar di dunia, melampaui penutur Bahasa Inggris, Spanyol, dan Arab.
Selain Fujian Normal Universitas di Provinsi Fujian, delegasi juga berkunjung ke Qinghua University dan Beijing University di Beijing ditambah beberapa tempat bersejarah lainnya seperti Museum Fuzhuo, di Fujian, National Mesium of China, Tiannanmen Square, Great Wall, dan Forbidden City di kota Beijing. Beberapa situs tersebut telah menjadi destinasi wisata dengan jumlah kunjungan terbanyak di Tiongkok.
Menurut Dr Azhari, Tiongkok saat ini telah menjadi negara terbuka. Kesan sebagai negara eks Komunis tidak tepat lagi, karena seluruh kanal industri global sebagian besar kini dikendalikan di Tiongkok. Demikian pula perguruan tingginya. Kampus-kampus yang mengembangkan teknologi sama baiknya dengan kampus-kampus yang mengembangkan pengetahuan sosial budaya. Terlihat dengan banyaknya perguruan tinggi Tiongkok menempati rangking terbaik baik bidang teknologi, seni, dan sosial-budaya di Asia dan dunia. "Sangat baik jika sebagian anak-anak kita menempuh pendidikan di Tiongkok. Jumlah penduduk beragama Islam di sana menempati tiga besar di dunia", ungkap Azhari melengkapi rilisnya. [tkf]