UNIMALNEWS | Rantau Prapat - Dengan waktu yang semakin dekat untuk seleksi masuk perguruan tinggi, Universitas Malikussaleh Lhokseumawe melakukan roadshow untuk memperkenalkan kampus jantong hatee rakyat Pasee ini ke wilayah Sumatera Utara dan Sumatera Barat sejak Jum’at hingga Rabu (14-19 Februari). Kegiatan ini berupa promosi dan sosialiasi terkait akan segera dilaksanakannya seleksi masuk perguruan tinggi negeri, baik berformat SMNPTN, SBMPTN, dan SMM-PTN Wilayah Barat.
Salah satu yang menjadi target sosialisasi adalah wilayah Sumatera Utara bagian selatan. Seperti diketahui bahwa mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara (Labura), dan Labuhanbatu Selatan (Labusel) cukup banyak yang memilih Unimal, sehingga upaya mempertahankan para calon mahasiswa dari wilayah ini menjadi prioritas.
Salah satu pihak yang menerima Unimal adalah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhan Batu. Saat melakukan sosialisasi dan penyerahan spanduk dan majalah kampus dilakukan oleh Sekretaris UPT Kehumasan dan Hubungan Eksternal, Riyandhi Praza MSi dan diterima oleh perwakilan Dinas Pendidikan, Indra Kesumawaty SPd di Rantau Prapat pada Sabtu (15/2). Rantau Prapat sendiri dikenal sebagai kota dollar sejak dulu karena potensi sawit dan karet yang berlimpah.
Pada kesempatan itu sosialisasi ini juga turut disaksikan oleh Rektor Unimal, Dr Herman Fithra dan Kepala UPT Kehumasan dan Hubungan Eksternal, Teuku Kemal Fasya MHum. Sosialisasi ke Labuhanbatu ini juga sekaligus menjangkau beberapa kabupaten lain seperti Labura, Labusel, dan Padang Lawas Utara (Paluta), sebelum mengejar target ke wilayah Sumatera Barat.
Wakil dari Dinas Pendidikan Labuhanbatu, Indra Kesumawaty menyebutkan bahwa sosialisasi ini akan memberikan kesempatan kepada siswa SMA sederajat yang akan selesai menempuh pendidikan pada tahun ini untuk bisa memilih kampus PTN di wilayah Aceh, sebagai tantangan untuk merantau ke negeri orang. Seperti diketahui daerah Rantau Prapat juga dikenal sebagai daerah yang memiliki budaya agama yang kental, sehingga memiliki persamaan dengan Aceh. “Tradisi wiridan di sini sama juga dengan Aceh, karena kami di sini juga menganut tradisi Ahlussunnah wal Jamaah dan Nahdlatul Ulama, ungkap Waty. [tkf]