Kuliah Perdana PMTET Menghadirkan Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia

SHARE:  

Humas Unimal
Kuliah Perdana Program Magister Teknik Energi Terbarukan (PMTET) Unimal, Sabtu (9/3/2019) diisi oleh Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Dr. Surya Darma.

UNIMALNEWS I Lhokseumawe - Program Magister Teknik Energi Terbarukan Universitas Malikussaleh Lhokseumawe mengadakan kuliah perdana dengan pembicara Dr. Surya Darma, Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) di gedung Meurah Sileu, Lhokseumawe pada Sabtu, 9 Maret 2019.

Dalam sambutannya, ketua panitia acara, Dr. Daud Nurdin menyatakan bahwa upaya untuk menghadirkan program magister energi terbarukan telah mengalami rintisan yang lama, sehingga akhirnya berhasil membuka program ini pada bulan Maret ini. Saat ini mahasiswa yang diterima pada program magister ini adalah 17 orang dari 22 orang yang ikut multi seleksi.

Pada sambutannya, Rektor Unimal, Dr. Herman Fithra menyatakan bahwa program energi terbarukan di Unimal ini merupakan program kedua yang dibuka di luar pulau Jawa, sehingga Aceh harus bisa menjadi pioner energi terbarukan di Indonesia menggantikan masa kejayaan gas Arun tahun 1980an. “Program baik ini tidak akan berarti jika perjalanan akademiknya tidak mulus. Maka penting segera setelah program ini dilaunching bahwa akreditasi segera dibereskan, sehingga program ini layak dijual ke publik nasional’ ungkap Herman pada sambutannya.

Pada kuliah tersebut Surya Darma menyampaikan bahwa program ini menjadi salah satu program yang sangat penting bagi pengembangan pengetahuan dan strategi energi di masa depan. Salah satunya ketka energi fosil tidak lagi bisa diharapkan dalam menyelesaikan program energi bagi manusia yang terus berkembang demografinya.  

Dr. Surya Darma pernah juga memberikan ceramah di PBB tentang pentingnya negara-negara di dunia ketiga untuk merancang upaya penyelamatan energi tak terbarukan. Karena jika persoalan energi fosil tidak dicarikan solusi, dunia akan mengalami kritis energi di masa depan karena kelangkaan dan mahal harganya, sehingga melahirkan krisis global hingga konflik global.

Energi terbarukan merupakan energi yang dihasilkan dari sumber alami seperti cahaya matahari, angin, bioenergi, air sungai dan air terjun, laut dan arus pasangnya, serta panas bumi. Penggunaan energi terbarukan tidak akan mengubah sistem alami dari dunia, bahkan semakin lestari atau go green.  Saat ini METI menjadi forum pertemuan lintas-dispilin seperti ilmuwan, pendidik, regulator, LSM, pengembang dan pebisnis yang membahas dan bertukar pikiran tentang isu stategis energi terbarukan.

Perkembangan dan aplikasi energi terbarukan di Indonesia masih lamban. Penyebabnya karena minimnya perhatian pemerintah terhadap energi ramah lingkungan juga kondisi perpolitikan yg selalu mengangkat persoalan energi fosil seperti mahalnya harga minyak dan listrik yang membuat kebijakan pemerintah tidak memihak pada regulasi.

Pada pertemuan itu juga dijadikan momentum penandatangan nota kesepakatan (memorandum of agreement) antara rektor Unimal dan ketua METI. Penandatanganan itu ikut disaksikan oleh Pembantu Rektor IV, Dr. M. Nazaruddin, dan Ketua Prodi MTET, Dr. Adi Setiawan. (tkf)


Berita Lainnya

Kirim Komentar