UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi lulusan Sekolah Menengah Atas atau sederajat yang memiliki potensi akademik baik tetapi memiliki keterbatasan akses pendidikan tinggi adalah dengan program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik).  Program ADik merupakan bentuk keberpihakan pemerintah untuk membantu perguruan tinggi mencari dan menjaring calon mahasiswa dari daerah Papua dan Papua Barat serta daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

Universitas Malikussaleh sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) juga memiliki mahasiswa dari jalur  ADIK (afirmasi).  Tercatat ada sebanyak 54 orang mahasiswa yang berasal dari jalur afirmasi ini ada di Unimal.

Dalam masa Covid-19 ini sebahagian besar mahasiswa tersebut sudah kembali ke daerah asal tidak lama setelah pemberlakukan Kegiatan akademik di Unimal diperpanjang sampai dengan 29 Mei 2020. Saat ini ada 18 orang mahasiswa jalur afirmasi ini yang nemilih bertahan di Lhokseumawe, satu orang berasal dari Nusa Tenggara Timur dan 17 orang lainnya berasal dari Papua.

Memasuki hari ketiga Ramadan, Minggu (26/4/2020) Unimal membagikan paket sembako kepada para mahasiswa afirmasi yang masih bertahan di Lhokseumawe. Paket yang merupakan bantuan dari Rektor dan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan ini berisikan beras, gula, mie instan, telur dan minyak goreng.

Penyerahan paket sembako ini diwakili oleh Kasubbag Kemahasiswaan Unimal, Jamaluddin MH kepada perwakilan mahasiswa afirmatif yaitu Mair Yikwa, Irma Aulia Wakid, Ponsianus Orawiyauta dan Debora Salak.

Menurut Jamal, bantuan sembako ini adalah bentuk perhatian dari Unimal kepada mahasiswa afirmatif yang masih bertahan di Lhokseumawe.” Mereka jauh dari daerah asal, untuk balik saat ini juga tidak memungkinkan lagi, jadi kita berikan bantuan agar mereka tidak mengalami kesulitan selama masa pandemi ini” ucap Jamal.[ryn]