Mahasiswa Latih Calistung Bagi Anak TK-SD di Pahang

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN Kelompok 57 Universitas Malikussaleh menggelar pelatihan baca, tulis, dan berhitung bagi anak-anak TK dan SD di Desa Pahang Kecamtan Talawi Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Limapuluh – Mahasiswa Universitas Malikussaleh menggelar pelatihan baca, tulis, dan berhitung (calistung) bagi anak-anak TK dan SD di Desa Pahang Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.

Pelatihan bagi anak-anak tersebut digelar sebagai bagian dari program mahasiswa KKN Kelompok 58 yang berada di bawah bimbingan Dr Ibrahim Chalid. Para mahasiswa melakukan kegiatan calistung untuk anak TK-SD untuk meningkatkan minat siswa untuk terus belajar pada pandemi Covid-19 ini.

Program calistung dilakukan di rumah Azmi, salah satu warga di Dusun III Desa Pahang. Warga menyediakan semua fasilitas mulai dari tikar, papan tulis, dan infokus untuk mendukung program tersebut.

“Sasaran program calistung ini adalah anak-anak di Dusun III Desa Pahang yang berjumlah 17 orang,” ungkap Ketua Kelompok 58, Rizka Fahreza, baru-baru ini.

Menurut mahasiswa Teknik Kimia tersebut, kegiatan calistung dilakukan setiap pagi mulai pukul 10.00 WIB. Pelatihan dilakukan kurang lebih 1 jam 30 menit dengan seluruh anggota Kelompok 58 sebagai mentornya. Mereka adalah Nita (Pendidikan Kimia) dan Muhammad Firdaus Nuzula (Teknik Kimia).

“Dalam pembelajaran calistung ini anak-anak dibagi menurut tingkatan kelas masing-masing, sehingga seluruh anggota ikut berpartisipasi menyampaikan proses pembelajaran,” tambah Rizka.

Seorang warga Pahang, Azmi, mengatakan kegiatan calistung sangat bermanfaat bagi anak-anak sebab selama pandemi Covid-19 seluruh sekolah di Kabupaten Batu Bara diliburkan, sehingga menurun pula minat belajar bagi anak-anak. “Kami berharap kegiatan ini membuat anak-anak menyadari bahwa belajar tidak harus di sekolah, tapi bisa dilakukan di rumah,” kata Azmi.

Selain mengajar anak-anak belajar tulis, baca, dan berhitung, Kelompok 58 juga membantu anak-anak yang mempunyai pekerjaan rumah (PR) dari sekolah untuk diselesaikan bersama-sama. “Jadi, materi yang kami ajarkan sesuai dengan kurikulum anak-anak di sekolah,” tambah Rizka.

Dr Ibrahim Chalid secara terpisah menyebutkan calistung dan kegiatan membantu anak-anak menyelesaikan pekerjaan rumah, membangun kembali suasana pembelajaran di sekolah yang terhenti sejak wabah Corona.

“Selama di rumah, anak-anak mungkin agak asing dengan suasana sekolah, tapi semangat mereka untuk belajar harus tetap terjaga,” kata Ibrahim Chalid. [ayi]

 


Kirim Komentar