UNIMALNEWS | Lhoksukon - Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra Asean Eng menjadi pemateri di Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Sat Binmas Polres Aceh Utara, Rabu (8/9/2021).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kapolres Aceh Utara, AKBP Riza Faisal dengan mengusung tema " Bijak Dalam Bermedia Sosial Masa Pandemi Covid-19 Dalam Mewujudkan Kamtibmas Yang Kondusif". Yang dihadiri oleh forkopimda Aceh Utara, kepala sekolah dan pimpinan desa. Selain Rektor Unimal, turut dihadiri oleh pemateri yang lain, Sekretaris Komisi A (Fatwa) MPU Aceh Utara, Tgk Mahdi Idris MSos.
Rektor Universitas Malikussaleh menyampaikan, para pemimpin hari ini sangat hebat, beda dengan 10 atau 20 tahun sebelumnya. Karena pemimpin hari ini harus siap dengan mental dan fisik untuk menghadapi semua komentar-komentar yang negatif di media sosial.
“Yang menjadi pemimpin hari ini harus mampu menghadapi kondisi post truth, yaitu masyarakat bila mendapatkan informasi itu tidak lagi melakukan kroscek kebenarannya. Saat ini juga kebanyakan orang akan mencari berita sesuai dengan yang diinginkan saja,” katanya.
Menurutnya, saat ini lebih banyak orang melihat Facebook, Instagram daripada menonton televisi dan membaca surat kabar. Kemudian mengenai kondisi Covid-19, di Universitas Malikussaleh sudah 5 orang dosen yang meninggal, yang empat orang terkonfirmasi positif Covid. dan juga ada empat orang saat ini sedang melakukan isolasi Covid.
“Memang jika kita lihat, Covid itu seperti tidak ada, namun hampir setiap hari di meunasah ada diumumkannya orang meninggal, masalah penyebabnya ada yang disebabkan Covid-19
Selanjutnya, Rektor menyampaikan memang tidak semua orang harus divaksin, tapi untuk anti tubuh bisa berhasil maka setidaknya 80% masyarakat kita sudah tervaksin. Jika itu sudah dilakukan maka akan muncul yang namanya Herd immunity.
Prof Herman menyebutkan, menurut informasi yang diperoleh angka vaksinasi saat ini di Aceh baru berjalan 30persen. masih sangat kecil menuju 80 persen. Memang betul jika kita lihat di media sosial banyak yang masih meragukan vaksin.
“Di Unimal saya sudah himbau kepada dosen, mahasiswa, dan seluruh civitas akademika agar di vaksin, kalau sudah di vaksin maka kita baru bisa melakukan kegiatan belajar seperti sedia kala atau bertatap muka,,” paparnya.
Tambah Prof Herman, media sosial adalah dunia maya yang berbeda dengan dunia nyata, kalau dunia nyata kita bicara jika tidak direkam maka tidak ada yang tertinggal. Tapi di media sosial jika sudah di posting maka tidak akan pernah kembali.
“Sesuatu yang sudah diposting di media sosial itu tidak akan pernah hilang dan akan terus tersimpan. Sehingga saya memperingatkan generasi milenial itu harus bijak, cerdas, dan patuh hukum dalam menggunakan sosial media, sehingga kita dapat bicara sosialisasi digital dengan mencakup kaidah secara keseluruhan. Ini penting untuk semua terutama generasi milenial, sebagai pengguna aktif teknologi digital. Maka dari itu, pikir dulu sebelum jari menekan tombol posting dan apapun yang kita lakukan di media sosial ini akan diperhatikan orang,” harap Prof Herman.[tmi]