Panwaslih Aceh Gelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Kepada Mahasiswa

SHARE:  

Humas Unimal
Divisi Pengawasan dan Hubal Panwaslih Provinsi Aceh, Marini. Foto: Bustami Ibrahim

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Provinsi Aceh yang bekerja sama dengan Universitas Malikussaleh melaksanakan sosialisasi pengawasan partisipatif kepada mahasiswa di Aula Meurah Silue, Kampus Lancang Garam, Lhokseumawe, Rabu (6/10/2021).

Kegiatan itu menghadirkan pemateri yakni, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh, Dr M.Nazaruddin, Kepala UPT Bahasa, Kehumasan dan Penerbitan Universitas Malikussaleh, Teuku Kemal Fasya, Kordiv Hukum, Humas dan Datin Panwaslih Aceh, Nyak Arief Fadhillah Syah MH, dan Kordiv Pengawasan dan Hubal Panwaslih Aceh, Marini SPt. Kegiatan yang dipandu oleh moderator Ayi Jufridar itu juga dihadiri oleh puluhan mahasiswa, kader Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) Aceh Utara dan Lhokseumawe, Panwaslih Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, dan sejumlah akademisi dari Unimal.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh, Dr M.Nazaruddin menyampaikan, dengan adanya kegiatan ini semoga bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam ikut aktif untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemilu nantinya.

"Semoga acara yang berlangsung hari ini menjadi pembelajaran bagi kita semua dan menumbuhkan kesadaran sehingga kita betul-betul mau berpartisipasi dalam rangka menyukseskan satu agenda demokrasi disebut dengan pemilu yang akan dilaksanakan pada tahun 2024," paparnya.

Sementara, Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubal Panwaslih Provinsi Aceh, Marini mengatakan, tujuan dari kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif adalah bagaimana meningkatkan keterlibatan masyarakat terutama ikut serta berpartisipasi untuk mengawal demokrasi khususnya di Aceh ini secara baik. Bagaimana menyikapi terjadinya indikasi kecurangan dalam penyelenggaran pemilu dan pemilihan itu sendiri.

"Salah satunya ialah dengan pola-pola pencegahan, dan pengawasan. Karena tidak mungkin kami sebagai Bawaslu yang hanya sumber daya manusia terbatas harus bekerja untuk mengawasi seluruh Indonesia, khususnya Aceh yang memiliki 6469 desa dari 289 kecamatan tidak mungkin bisa dipantau oleh lebih kurang 104 komisioner, jadi kalau tidak ada peran dari masyarakat dalam hal ini mahasiswa, maka demokrasi itu tidak bisa berjalan dengan baik," katanya.

Menurut Marini, keberhasilan sebuah lembaga itu bukan hanya karena hebatnya menangani sebuah pelanggaran atau penyelesaian sengketa proses pemilu, tapi bagaimana upaya  lembaga Bawaslu ini berhasil mengupayakan pencegahan itu dilakukan oleh masyarakat. Itulah pentingnya melakukan kolaborasi untuk mengedukasi masyarakat tentang pengawasan partisipatif dalam pelaksanaan Pemilu.

"Hari ini kami terus mengupayakan giat-giat sosialisasi pengawasan partisipatif, salah satunya keterlibatan pemerintahan gampong itu terus di dengungkan. Beberapa waktu lalu kami juga telah melakukan launching Gampong demokrasi pengawasan partisipatif, tepatnya di Krueng Manyang Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara," sebut Marini.[tmi]


Kirim Komentar