Rektor Ikut Latihan Bareng Atlet Perisai Diri

SHARE:  

Humas Unimal
Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra, ASEAN Eng, menyambangi lokasi latihan atlet Keluarga Silat Nasional (Kelatnas) Indonesia Perisai Diri di Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Selasa (19/10/2021). Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Bukit Indah – Rektor Universitas Malikussaleh, Prof Dr Herman Fithra, ASEAN Eng, menyambangi lokasi latihan atlet Keluarga Silat Nasional (Kelatnas) Indonesia Perisai Diri di Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Selasa (19/10/2021).  

Dalam kesempatan tersebut, Rektor sempat mengikuti latihan bersama para atlet Kelatnas Perisai Diri Universitas Malikussaleh di bawah asuhan Asrianda M. Kom, dosen Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh sekaligus ketua umum organisasi silat tersebut untuk Aceh.

Ketua Kelatnas Perisai Diri Aceh, Asrianda, menyebutkan kehadiran Rektor Unimal membuat atlet bersemangat berlatih, apalagi Rektor juga ikut berlatih bersama. “Pak Rektor juga mengikuti gerakan dasar dari Perisai Diri, berbaur bersama para artlet,” ungkap Asrianda, Rabu (20/10/2021).

Menurutnya, kegiatan latihan Perisai Diri di Universitas Malikussaleh menggeliat kembali seiring menurunnya kasus positif pandemi Covid-19 di Lhokseumawe dan sekitarnya. “Sejak pandemi, latihan jadi vakum. Belakangan ini baru kami aktifkan kembali, apalagi ada dukungan dari Pak Rektor,” lanjut Asrianda  di lapangan tenis Bukit Indah, Lhokseumawe.

Asrianda sudah mendalami Perisai Diri sejak 1986 dan mengembangkan di Universitas Malikussaleh dan di Aceh. Lokasi latihan sering berpindah tempat, pernah dilaksanakan di lapangan Desa Lancang Garam, tapi minat anggota Perisai Diri berlatihan berkurang akibat kurang mendapat pembinaan dari Pemerintah Aceh.

Ia menjelaskan, olah raga ini bukan hanya melatih kekuatan fisik, tetapi juga keseimbangan pikiran. Metode praktis yang penting untuk dipelajari pesilat Perisai Diri adalah latihan serang hindar, serta beberapa teknik lainnya.

“Pada latihan serang hindar diajarkan cara menyerang dan menghindar yang efisien, cepat, tepat, tangkas, deras, dan bijaksana. Sekalipun berhadapan langsung dengan lawan, kemungkinan cedera amat kecil karena setiap siswa dibekali prinsip-prinsip dasar dalam menyerang dan menghindar. Ini sesuai dengan motto Perisai Diri, yakni, pandai silat tanpa cedera,” papar Asrianda yang kini sudah memegang strip biru.

Rektor Universitas Malikussaleh, Herman Fithra, mengapresiasi ketekunan Perisai Diri dalam berlatih. Ia berharap silat tersebut bisa mengangkat nama baik kampus dalam even nasional. “Seperti UKM lainnya, Perisai Diri bisa menjadi wadah bagi mahasiswa untuk aktif dalam pengembangan bakat yang memberi nilai lebih,” ujarnya. [ayi]

 


Kirim Komentar