Mahasiswa Universitas Malikussaleh yang sedang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Nicah Awe Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur, melakukan survei terhadap kelayakan pemberian bantuan kursi roda dari komunitas Steem Amal. Selain kembali mendatangi rumah calon penerima bantuan kursi roda, mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok 169 juga menghubungi kepala desa setempat.
Sesuai dengan asesmen sebelumnya, mahasiswa Kelompok 169 yang diketuai Riski Fatahillah, mendatangi rumah Ruslan Jalil (49) di Desa Nicah Awe Kabupaten Aceh Timur, beberapa waktu lalu. Ini merupakan kedatangan kedua setelah sebelumnya Riski dkk ikut menyalurkan bantuan kepada keluarga Ruslan. “Kami turun ke lokasi untuk untuk mendata kembali kelengkapan adminitrasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan bantuan,” ungkap Riski, Selasa (9/11/2021).
Hasil penelusuran mahasiswa Kelompok 169, Ruslan Jalil sudah menderita stroke selama 16 tahun. Menurut istrinya, Nuridah (41 tahun), Ruslan menderita stroke secara perlahan selama 16 tahun sampai akhirnya mengalami kelumpuhan. “Seluruh keperluannya kini harus dilayani karena tidak bisa bergerak,” ungkap Nuridah mengenai kondisi suaminya.
Sejak menderita stroke, Ruslan tidak bisa bekerja sehingga anak-anaknya tidak bisa melanjutkan pendidikan. Anak pertamanya, Muhammad Maulidin, putus sekolah dan tidak bisa menamatkan SMA. Kini Maulidin menjadi tumpuan keluarga dengan bekerja di sebuah warung nasi.
Untuk menghidupi keluarga, Muridah juga bekerja sebagai tukang cuci di rumah orang. Namun, ibu tiga anak tersebut tidak bisa bekerja terlalu keras sebab tangannya masih sering nyeri setelah kecelakaan. Selain itu, ia juga harus membagi waktu untuk merawat suaminya. Akhirnya, keluarga itu hidup dari bantuan warga setempat.
Penghasilan yang pas-pasan bahkan untuk memenuhi kebutuhan primer membuat mereka tidak mampu menggantikan kursi roda yang sudah 16 tahun dipakai. Hasil survei mahasiswa Kelompok 169, sebagian besar dari kursi roda tersebut sudah berkarat dan sulit untuk didorong karena roda-rodanya rusak.
Kepala Desa Nicah Awe, Ibrahim, menyebutkan keluarga Ruslan Jalil memang sangat layak dibantu untuk mendapatkan kursi roda yang layak. Selama ini, selain hidup dari bantuan anak pertamanya yang bekerja di warung nasi, keluarga Ruslan juga mengandalkan penghasilan dari Muridah yang tidak seberapa sebagai tukang cuci. “Jangankan untuk membeli kursi roda, untuk mencukupi kebutuhan mendasar saja, mereka masih berat,” ungkap Ibrahim.
Anggota Kelompok 169, Anggun Mai Safitri, menambahkan selain bantuan kursi roda, keluarga Ruslan Jalil juga sangat layak dibantu berbagai kebutuhan utama lainnya seperti makanan bergizi. “Minimal, sesekali Pak Ruslan sekeluarga mendapatkan nutrisi yang cukup,” ujar Anggun.
Berada di bawah binaan dosen pembimbing lapangan (DPL), Muhammad Ali, M.Si, Kelompok 169 beranggotakan Mhd Tarmizi, Muhammad Hafidzuddin, Riski Ananda Maulana, Anggun Mai Safitri, Intan Nurul 'Ala, Fitria, Nurmasyithah, Nanda Mahfuzdah, dan Yutia Ningsih.
Dihubungi terpisah, Ali mengungkapkan kegembiraannya jika komunitas Steem Amal bisa membantu kursi roda bagi Ruslan Jalil. “Kami berharap bantuan tersebut bisa disalurkan dan kami siap menjembatani dengan keluarga Pak Ruslan,” ujar dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh tersebut.[Ayi Jufridar]
Baca juga: Mahasiswa KKN Kelompok 169 Ketuk Hati Dermawan untuk Penderita Stroke Kronis