UNIMALNEWS | Jakarta - Proses pendaftaran mahasiswa baru (PMB) tahun 2022 untuk jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) akan segera dibuka, yakni pada 14 Februari hingga 28 Februari 2022. Diingatkan juga agar calon peserta untuk memilih program studi yang paling diinginkan.
Ketua Umum Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mochamad Ashari mengatakan, prodi yang memiliki banyak peminat, seleksinya sangat ketat. Bahkan dari 100 orang, yang terpilih hanya 2 peserta saja.
“Memang betul ada prodi-prodi yang peminatnya itu banyak sekali, apakah memang disukai atau dikejar, atau hanya ikut-ikutan, yang perlu diperhatikan sekali lagi adalah dalam memilih prodi pilih yang memang anda senang di sana,” ujar Ashari secara daring, Kamis (3/2).
Dia juga mengingatkan agar tidak ikut-ikutan dalam memilih sebuah prodi. Jadi, jika hanya berminat pada 1 prodi, jurusan itu saja yang dimasukkan dalam daftar peminatan.
“Kalau tidak suka jangan dipilih, lebih baik pilih satu saja, sehingga betul-betul diterima ya itu digunakan,” kata dia.
Pasalnya, jika memilih dua, namun pilihan kedua tidak diminati, hal tersebut hanya menyia-nyiakan kesempatan saja. Bukan sebuah prestasi yang perlu dibanggakan.
“Kalau memilih 2 tapi ternyata tidak suka dan tidak mendaftar ulang, itu kasian kawan-kawan yang lain, karena Anda sudah menyingkirkan orang banyak sekali, padahal mereka yang tidak lulus itu mau sekali kuliah di sana,” jelasnya.
Ashari turut menegaskan, kalaupun gagal, bukan berarti dunia kiamat. Menurutnya, masuk PTN bukan satu-satunya jalan menuju kesuksesan. Pribahasa yang terkenal soal itu adalah banyak jalan menuju Roma.
“Tidak akan runtuh dunia ini, jadi ada banyak jalan untuk kuliah. Gagal di SNMPTN bisa mengambil di SBMPTN, kalau belum berhasil bisa ujian mandiri, kalau belum beruntung masih banyak lagi tempat untuk berkuliah,” ungkapnya.
“Intinya tidak perlu putus asa dan takut mengikuti proses mengikuti seleksi ini, masih banyak jalur untuk merajut prestasi, karir, untuk menambah pengetahuan, ada banyak jalan, ini bukan satu-satunya,” tutup Ashari.
Sumber: Jawapos