UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Tim kedokteran kebencanaan Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh bersinergi dengan MER-C untuk mempersiapkan “Disaster Awareness Month” dan simulasi holistik lintas bagian manajemen bencana yang akan dilaksanakan pada Agustus 2022 mendatang.
Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh, dr Muhammad Sayuti, Sp.B (KBD), kegiatan ini merupakan “pilot project” dari kedua institusi untuk melahirkan tenaga medis yang andal dalam menghadapi kebencanaan. “Baru-baru ini, MER-C dan FK Unimal sudah melakukan teleconference untuk mempersiapkan Disaster Awareness Month,” ungkapnya, Selasa (24/5/2022).
Ditambahkan Sayuti, Aceh Utara, Lhokseumawe, daerah sekitarnya termasuk wilayah yang sering mengalami bencana alam tiap tahunnya seperti banjir. Bencana tersebut mengakibatkan kerugian baik dari segi material, fisik maupun mental. Kondisi ini mendorong Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh mempersiapkan program pelatihan mitigasi bencana yang melibatkan seluruh civitas akademika.
“Selain itu, kami juga bersinergi dengan institusi yang berkaitan dengan bencana seperti tim SAR, BPBD, Dinas Kesehatan, RAPI/ORARI, dan TNI/Polri,” ujar Sayuti.
Baca juga: Jadi Pemateri di Unimal, Ini Kata Pendiri Mer-C di Hari Bencana
Disinggung bagaimana kegiatan Disaster Awarenes Month tersebut, Sayuti menjelaskan event itu dimulai dengan serangkaian pemberian kuliah umum yang diberikan praktisi tentang manajemen bencana. Kemudian ada juga pameran yang berhubungan dengan kebencanaan. Kegiatan lain adalah proyek final, yaitu simulasi bencana holistik yang berhubungan dengan kondisi bencana banjir seperti water rescue, triage korban bencana, dan pertolongan pertama yang dapat dilakukan.
Pihak MER-C yang diwakili dr Reza, Sp.OT(K) sebagai ketua presidium MERC menyampaikan bahwa mereka sangat antusias menjadi fasilitator dalam kegiatan ini, karena ini merupakan kerja sama pertama mereka yang dilakukan dengan institusi pendidikan yang besar seperti Universitas Malikussaleh.
Sayuti mengaku, pihaknya membutuhkan pengalaman dan ilmu dari relawan MER-C yang memang sering terjun ke daerah bencana baik nasional maupun internasional sehingga bisa memfasilitasi suasana yang real pada saat simulasi bencana khususnya bidang medis. “Dan hal itu merupakan pembelajaran yang sangat berharga bagi anak didik kami,” katanya. [ayi]