Dukungan Warga Menjadi Modal Awal Kelompok 28 Menyusun Program

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN Kelompok 28 melaksanakan rapat dengan pemuka Desa Geulumpang Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara, Selasa (20/6/2022). Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Lhoksukon – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) dari Kelompok 28 mendapatkan dukungan sepenuhnya dari warga dalam melaksanakan program  dan kegiatan selama sebulan.  

Ketua Kelompok 28, Aan Ariski dari Pendidikan Vokasional Teknik Mesin, menyebutkan mereka sudah membuat pertemuan dengan  keuchik (kepala desa), perangkat desa, pemuda, serta tokoh masyarakat di Desa Geleumpang, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara.

“Ini modal kami dalam melaksanakan program dan kegiatan KKN,” ungkap Aan sehari setelah mengadakan pertemuan di meunasah Geulumpang, Selasa (21/6/2022).

Menurut Aan, dalam penyusunan program mereka tetap menyesuaikan dengan tema KKN kali ini, yakni “Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Masyarakat Serta Budaya Hidup Bersih dan Sehat Tanpa Stunting”. Kelompok 28 antara lain melakukan kegiatan Jumat Bersih serta bakti sosial.

“Kami akan menggelar les membaca dan mengaji bagi anak-anak. Kebetulan sekarang sedang liburan, jadi anak-anak memiliki waktu yang lebih panjang,” tambahnya.  

Selain itu, mereka juga akan melakukan sosialisasi tentang kebersihan, khususnya tentang pentingnya mencuci tangan sebelum makan dan setelah keluar dari toilet.

Dalam pertemun tersebut, juga akan dilakukan dalam pelaksanaan program kerja kami.” Sebut Aan Ariski selaku ketua kelompok 28 KKN-PPM Universitas Malikussaleh.

Dalam rapat tersebut, mahasiswa Kelompok 28 secara resmi memperkenalkan diri di hadapan warga Desa Geulumpang. Makanan khas Aceh, yaitu timphan, juga turut disajikan oleh mahasiswa KKN sebagai bentuk terima kasih kepada perangkat desa dan warga sekitar yang telah menerima dan mau membantu mahasiswa KKN dalam melaksanakan program kerjanya.

Kepala Desa Geulumpang, Mukhsin, menyebutkan desa ini terdapat banyak kekurangan infrastruktur, yaitu keadaan jalan desa yang belum diaspal sehingga mahasiswa diharapkan bisa menyesuaikan diri.  Mukhsin juga mengingatkan mahasiswa agar menghormati adat dan kebiasaan masyarakat.

“Kami berharap mahasiswa bisa menjalin hubungan yang baik dan harmonis dengan seluruh warga desa,” ujar Muksin.

Selain Aan Ariski, Kelompok 28 berisikan Nur Azizah (Pendidikan Bahasa Indonesia), Izzayati Ramadhani (Pendidikan Kimia), Cut Riska Faiza (Pendidikan Fisika), Neysa Ardelia Limbong (Arsitektur),  Syafwani Sadanta Capah (Pendidikan Matematika), Mauzirul Arif ( Teknik Mesin),  Muhammad Syawali ( Teknik Sipil), Nadia Maulida ( Pendidikan Bahasa Indonesia), dan Fala Foenna (Teknik Arsitektur).

Dosen pembimbing lapangan Kelompok 28, Jufridar MSM, mengingatkan mahasiswa untuk menyusun program sesuai dengan tema dan potensi yang ada di setiap mahasiswa. “Sebelumnya, dalam diskusi kami di grup, saya meminta mahasiswa mengoptimalkan potensi seluruh anggota grup. Saya meminta mahasiswa menyusun program yang berdampak jangka panjang bagi masyarakat,” ujar dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut. [bas]


Kirim Komentar