Berkolaborasi dengan Puskesmas, Kelompok KKN 15 Lakukan Penyuluhan Stunting di Ceumpeudak

SHARE:  

Humas Unimal
Berkolaborasi dengan Puskesmas, Kelompok KKN 15 Lakukan Penyuluhan Stunting di Ceumpeudak. Foto: Ist

UNIMALNEWS | Lhoksukon  – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Malikussaleh kelompok 15 berkolaborasi dengan Pihak Puskesmas melakukan penyuluhan tentang stunting di  Gampong Ceumpeudak, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara, Selasa (28/6/2022).

Mahasiswa KKN-PPM yang tergabung dalam kelompok 15 terdiri dari Muhammad Azhari Meidi (Teknik Sipil), Ihsan Maulidan Hutapea (Teknik Arsitektur), Al Faris (Teknik Arsitektur), Muhammad Farhan Al Khairi (Psikologi), Rismatul Raihan (Pendidikan Bahasa Indonesia), Misbatul Jannah (Pendidikan Fisika), Tri Elda Irmayana (Pendidikan Kimia), Afipah Izah Karmila (Pendidikan Matematika), Rauzatul Jannah S (Pendidikan Matematika), dan Nurbaizura (Teknik Kimia). Mereka semua dikoordinir oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Iba Harliyana MPd.

Ketua KKN-PPM kelompok 15, Muhammad Azhari Meidi mengatakan, mahasiswa KKN kelompok 15 mendapat dukungan dari pihak Puskesmas dan masyarakat sekitar dalam penyelenggaraan penyuluhan tentang Stunting dan cara menggosok gigi yang baik dan benar. Acara  ini tidak sekaligus dilakukan dengan Posyandu dikarenakan jadwal Posyandu untuk Gampong Cempeudak sudah dilaksanakan sebelumnya.

“Sehingga kami berinisiatif mengadakan acara sosialisasi stunting dan menggosok di meunasah Cempeudak yang bekerja sama dengan beberapa pihak puskesmas termasuk salah satunya adalah dokter gizi,” katanya.

Azhari Meidi menyebutkan, sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengedukasi mengenai permasalahan stunting dan guna mempraktikkan cara menggosok gigi yang baik dan benar. Karena kedua hal ini saling berkaitan satu sama lain sehingga kami membahas keduanya di sosialisasi tersebut.

“kami melakukan kegiatan ini dikarenakan saat ini permasalahan stunting menjadi salah satu permasalahan besar untuk Aceh Utara yang menjadi salah satu kabupaten yang memiliki persentase tertinggi di Provinsi Aceh. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan terkait tata cara menggosok gigi yang baik dan benar, dikarenakan mayoritas anak-anak usia dini mengalami gigi berlubang. Sehingga ini menjadi faktor penyebab anak menolak untuk makan karena giginya sakit sehingga anak-anak kekurangan gizi akibat dari kurangnya asupan makanan dan ini juga memungkinkan si anak terkena stunting,” ungkap Azhari.

Dosen pembimbing lapangan (DPL), Iba Harliyana M.Pd menyampaikan, kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa bimbingannya adalah merupakan salah satu cara mengurangi stunting dan juga meningkatkan gaya hidup sehat di lingkungan meunasah Gampong Cempeudak.

“Dengan demikian, akan terbentuk masyarakat yang sehat dan produktif sehingga dengan adanya kegiatan ini dapat mengurangi permasalahan stunting,” pungkasnya.[tmi]


Kirim Komentar