Mahasiswa KKN 25 Bantu Warga Buat Cemilan yang Sehat untuk Anak-Anak

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN-PPM kelompok 25 bersama dngan ibu-ibu sangat bersemangat untuk mempersiapkan cemilan yang sehat untuk anak-anak.Foto: Ist

UNIMALNEWS | Lhoksukon - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) kelompok 25 Universitas Malikussaleh melaksanakan program pembuatan makanan sehat untuk ibu-ibu guna meningkatkan ekonomi kreatif dan mengurangi risiko stunting di Gampong Trieng Krueng Kreh, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara, Sabtu (2/7/2022)..

Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 25 adalah Julimar (Pendidikan Vokasional Teknik Mesin), Amirul fuady (Teknik Mesin), Muhammad Reza (Pendidikan Kimia), Harris Fadillah Arwana (Teknik Arsitektur), Zaizatun Nur (Pendidikan Fisika), Tri Nur Ridha (Teknik Sipil), Yasmien Qatrun Nada (Pendidikan Matematika), Rauzatul Funna (Pendidikan

 Bahasa Indonesia), Bengi Sara Simehate (Pendidikan Vokasional Teknik Mesin). Mereka semua di bawah naungan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Emmia Tambarta Kembaren MSi.

Julimar selaku ketua kelompok KKN mengatakan, dengan mengajarkan ibu-ibu membuat cemilan yang bervariasi di rumah dapat mengurangi kebiasaan anak membeli jajanan di luar yang rawan terhadap kesehatan dan belum tentu mempunyai nilai gizi yang baik.

“Dengan memakan makanan sehat, anak-anak dapat terhindar dari stunting, kami harapkan kedepannya ibu-ibu semakin kreatif dalam memenuhi ketersediaan makanan bergizi di rumah,” katanya.

Ia menyebutkan, para ibu-ibu di gampong tersebut sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN-PPM kelompok 25 yang telah mengajari cara membuat cemilan yang sehat.

“Dengan adanya partisipasi kami, ibu-ibu di gampong itu berharap agar dapat membantu dan menambah wawasan kepada mereka dalam membuat cemilan sehat kepada  masyarakat kedepannya,” ungkapnya.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Emmia Tambarta Kembaren MSi menyampaikan, program ini dapat menjadi awal untuk mengubah kebiasaan anak-anak membeli cemilan tidak sehat yang akan meningkatkan risiko stunting. Di sisi lain program ini juga dapat meningkatkan ekonomi ibu-ibu secara kreatif dengan berjualan jasuke.[tmi]


Berita Lainnya

Kirim Komentar