UNIMALNEWS | Palangkaraya – Bersama ibu-ibu PKK Desa Terusan Makmur Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, mahasiswa KKN Kebangsaan melakukan demonstrasi pembuatan teh herbal dari daun kelor.
Gagasan untuk menyulap daun kelor menjadi teh herbal karena di Desa Terusan Makmur mudah ditemukan daun kelor. “Selama ini, masyarakat hanya memanfaatkan daun kelor menjadi sayuran saja. Padahal, daun kelor bisa diolah menjadi berbagai varian makanan dan minuman, salah satunya menjadi teh,” ungkap mahasiswa Universitas Malikussaleh, Fatima Udin, Senin (8/8/2022).
Bersama mahasiswa lainnya, Fatima Udin mengajarkan masyarakat setempat cara mengolah daun kelor menjadi teh dengan cara sederhana. Daun kelor cukup dikeringkan, kemudian dibersihkan dan diseduh dengan air panas.
“Teh daun kelor juga dapat dikemas seperti teh celup dalam kemasan yang higienis. Ini hanya membutuhkan sedikit sentuhan teknologi. Tapi bisa diandalkan menjadi salah satu kegiatan ekonomi UMKM di Desa Terusan Makmur,” tambah Fatima, mahasiswa Program Studi Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Teh herbal dari daun kelor berpotensi menjadi andalan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) karena memiliki khasiat untuk merawat sistem pencernaan, mengurangi tukak lambung, serta mengandung antioksidan yang berguna bagi tubuh. “Masyarakat pun bisa mendapatkan daun kelor dengan mudah di sekitarnya tanpa harus membeli,” tambah Fatima.
Ketua Kelompok KKN Kebangsaan, Sahrul Hari Nugroho, menyebutkan program kerja mereka berhasil karena hasil olahan daun kelor tersebut berwarena sempurna. “Kami mengharapkan masyarakat Desa Terusan Makmur, utamanya ibu-ibu, bisa melanjutkan usaha ini menjadi salah satu usaha yang menjadi sumber tambahan penghasilan keluarga,” ujar mahasiswa Universitas Bengkulu tersebut.
Sementara Kepala Desa Terusan Makmur, Wayan Sudarmawan, menyebutkan teh herbal sangat bermanfaat bagi masyarakat. “Hasil kerja ini bisa dimasukkan ke dalam produk UMKM Desa Terusan Makmur,” katanya.
Fatima memandu cara pengolahan daun kelor menjadi teh hermal bersama Muhammad Amjad Raihantoro dari Universitas Airlangga. Selain mereka, dalam kelompok tersebut juga terdapat mahasiswa Universitas Palangkaraya, yakni Mangido Sitorus, Irma Ariyani, Lazia Rezki Davina, Nomsi Suryani Julianti, Ras Ia Ergiahna Muham.
Kemudian, Sahrul Hari Nugroho dari Universitas Bengkulu, Muhammad Salman Alfarizi dari Universitas Negeri Surabaya, serta Lara Logensa dari IAKN Palangkaraya. Para mahasiswa mendapatkan bimbingan dari dosen Dr. Wahyu Supriati.
KKN Kebangsaan di Kalimantan Tengah yang sudah berlangsung sejak Juli dan berakhir medio Agustus ini mengangkat tema “Penerapan Falsafah Huma Betang Sebagai Perwujudan NKRI untuk Mendukung Pengembang Lumbung Pangan Menuju Kemandirian Nasional”.
Selain Fatima Udin, delegasi lain dari Universitas Malikussaleh adalah Khaira Lulvita, Tamara Faradilla, dan Nova Safriyanti Hasibuan dari Fakultas Hukum. Kemudian Rizka Mumtiza, dan Rauf Vahrizal dari Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sementara dari Fakultas Pertanian adalah Aulia Utari, Rahayu, Try Fauzi Rahmansyah, dan Yoga Fransiscus Sipayung. [ayi]
Baca juga: Bersinergi dengan Kelompok Tani, Mahasiswa KKN Kebangsaan Gelar Sosialisasi Pemilihan Benih