Jejak Digital tak Mudah Hilang, ini Warning Dosen Prodi Ilmu Komunikasi

SHARE:  

Humas Unimal
Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh sekaligus Ketua Aspindo Aceh, Kamaruddin Hasan, menjadi narasumber webinar Makin Cakap Digital, Rabu (6/9/2022). Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Kalimantan – Di balik kemudahan masyarakat mengakses informasi dari berbagai sumber dan membagikannya,  tersimpan risiko penggunaan media yang tidak hati-hati karena semuanya akan terekam secara rapi dalam jejak digital yang pastinya berdampak bagi masyarakat itu sendiri. Beberapa kasus rekam identitas dan jejak yang negatif dari berbagai bidang patut menjadi pelajaran berharga.

“Sangat penting memperhatikan rekam jejak karena menurut Survey Collage tahun 2021, rekam jejak mempengaruhi proses perekrutan dunia kerja karena dengan kemajuan teknologi digital seperti saat ini banyak perusahaan menggunakan media sosial untuk mencari kandidat pekerja,” papar Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom) Aceh, Kamaruddin Hasan M.Si ketika menjadi salah satu narasumber dalam webinar Makin Cakap Digital, Rabu (6/9/2022).

Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh itu mengingatkan peserta webinar agar sebelum membuat postingan, mulailah dengan mengetahui apa tujuan memposting konten tersebut, siapa audiensnya, dan di mana konten tersebut akan dipublikasikan.

Menurutnya, memposting konten yang dipahami dan dikuasai dengan begitu berekspresi di media sosial akan lebih nyaman, memunculkan persepsi positif, dan berguna bagi orang lain. “Bagaimana bersosialmedia dengan bijak bukan hanya sekadar mencari like, komen, followers, atau subscriber, tapi juga memiliki isi yang berbobot,” tambah Kamaruddin dalam webinar yang dipandu Mutia Azzahra.

Kamaruddin mengingatkan bahaya rekam identitas dan jejak digital tidak bisa disepelekan karena dapat dilihat sebagai representasi dan juga mempengaruhi reputasi seseorang. “Tidak hanya berbahaya bagi reputasi pekerjaan seseorang tapi juga bahaya jika terjadi kejahatan digital seperti pencurian identitas, penyalahgunaan akun, dan sebagainya,” katanya lagi dalam webinar yang diikuti sekitar seribu peserta.

Kegiatan Literasi Digital dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diarahkan oleh moderator. Terlihat antusiame dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber berkaitan dengan tema dan materi yang telah disampaikan. Enam peserta beruntung, akan mendapatkan uang elektronik sebesar Rp 100.000 sebagai biaya paket kuota internet.

Kegiatan Literasi Digital mendapatkan apresiasi dan dukungan dari semua pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan pastinya mengedukasi para peserta webinar.  

“Kegiatannya sangat positif dan saya mendapatkan banyak ilmu baru khususnya dalam penggunaan media sosial, narasumbernya juga sangat edukatif. Ke depan semoga dapat  diperbanyak kegiatan-kegiatan seperti ini agar masyarakat bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial atau media digital lainnya,” ujar Taufik, salah satu peserta dari kegiatan Literasi Digital Komunitas Kalimantan.

Kegiatan Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ wilayah Kalimantan yang diselenggarakan secara virtual  dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang pastinya disampaikan oleh para narasumber. Panitia mengingatkan bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Kalimantan.

Rangkaian Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ bagi komunitas Kalimantan dan sekitarnya diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia dan Siber kreasi bersama PT. Fasen Creative Quality sebagai salah satu EO yang mengerjakan Kegiatan Literasi Digital 2022 dari Kominfo yang dilaksanakan secara virtual.

Narasumber lain dalam webinar tersebut adalah Agus Andira Pandu dari Digital Madya Indonesia Kominfo, Musfira Safari Foundre Maroso Gampisani dan Jawara Internet sehat 2022.

Kegiatan diawali dengan menampilkan video sambutan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri, jadi saat jaringan internet sudah tersedia harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” ujar Presiden Jokowi. [ayi]

Baca juga: Training Literasi Digital untuk Akademisi dan Jurnalis: Upaya Memperkuat Kecerdasan di Dunia Maya


Kirim Komentar