Melatih Emak-emak Mengolah Sabut Kelapa Kering menjadi Pot Bunga Gantung

SHARE:  

Humas Unimal
Dosen Universitas Malikussaleh melatih emak-emak mengolah sabut kelapa menjadi pot bunga gantung di Desa Ulee Pulo Kecamatan Dewantara, Aceh Utara. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Krueng GeukuehDosen Universitas Malikussaleh melakukan kegiatan pengabdian  kepada masyarakat  dengan memberikan  pelatihan tentang mengolah limbah sabut kelapa kering menjadi pot bunga gantung. Selain bisa memanfaatkan limbah, pot bunga dari sabut kelapa bisa menjadi sumber penghasilan bila dikelola dengan baik.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis  Universitas Malikussaleh, Nurmala M.Si, menyebutkan gagasan membuat pelatihan pengolahan sabut kelapa menjadi pot karena banyak bahan baku yang selama ini terbuang dan malah dianggap sebagai limbah. “Padahal, kalau digunakan untuk membuat pot gantung, bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga,” ujarnya, Jumat (28/10/2022).

Nurmala kemudian mewujudkan ide tersebut untuk membuat sabut kelapa dan mengajak kaum ibu. Bersama dosen Fakultas Pertanian, Dr Jamilah, ia memberikan pelatihan kepada kaum ibu di Desa Ulee Pulo Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Ahad (23/10/2022).

Menurut Nurmala, tujuan pengabdian untuk melatih emak-emak agar mampu memanfaatkan sabut kelapa menjadi pot bunga gantung yang bernilai ekonomis.  Kegiatan ini juga melibatkan remaja putri yang termasuk dalam kategori keluarga miskin.

Untuk itu akan dilakukan pendampingan terstruktur mengingat desa ini merupakan desa binaan yang berada di lingkungan perusahaan dan memiliki potensi untuk dikembangkan. Metode yang digunakan adalah metode survei dan focus group discussion (FGD).

Demonstrasi pembuatan sabut kelapa kering menjadi pot bunga gantung ditujukan untuk membuka wawasan dan peluang usaha bagi ibu rumah tangga dan remaja putri  petani dalam menciptakan nilai tambah dan keuntungan bagi rumah tangga petani.

“Kegiatan ini dapat menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan masyarakat petani untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga petani. Harapannya, dari pelatihan ini masyarakat dapat menindaklanjuti dengan memproduksi pot bunga dalam jumlah banyak agar menjadi sumber ekonomi,” ujar Nurmala yang juga menjadi ketua tim. Ia juga berharap bisa menggelar pelatihan lainnya seperti pengolahan makanan ringan, atau cemilan.

Seorang warga Desa Ulee mengaku pelatihan tersebut sangat bermanfaat karena sebelumnya sudah sering melihat pot bunga dari sabut kelapa kering. “Di desa kami banyak bahan baku yang didapatkan dengan gratis. Ini bisa jadi peluang bisnis  bagi kami,” ujarnya. [ayi]

Baca juga: Dosen Unimal Melatih Nelayan Merakit Alat Tangkap Gill Net

 


Kirim Komentar