Puluhan Pemuda Dilatih Menjadi Wirausahawan, Dosen Unimal Menjadi Pemateri

SHARE:  

Humas Unimal
Dua dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh menjadi pemateri pelatihan 30 calon wirausahawan di Sigli, Kabupaten Pidie, 23-26 Mei 2023. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Sigli – Sebanyak 30 pemuda mengikuti pelatihan kewirausahaan dalam kegiatan yang digelar Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Pidie, 23 – 26 Mei 2023. Dari pelatihan tersebut diharapkan tumbuh dan berkembang jiwa kewirausahaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah wirausaha pemula.

Dua dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh, Dr Adnan dan Dr Muammar Khaddafi, menjadi pemateri dalam pelatihan yang berlangsung di Aula Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pidie.

Dalam pemaparannya, Dr Adnan antara lain menyinggung soal perubahan lingkungan bisnis saat ini yang sangat cepat di era volatility, uncertainly, complexity, dan ambiguity atau VUCA. “Terjadinya disrupsi bisnis tentunya mempengaruhi para  wirausahawan, mereka harus memahami dan mampu  menyesuaikan diri,” jelas Adnan.

Menurutnya, perubahan merupakan salah satunya akibat dari perkembangan teknologi digital yang berdampak pada berbagai aspek, salah satunya dalam bidang bisnis. Teknologi membuat bisnis terus mengalami inovasi dan perubahan luar biasa yang melahirkan pasar  baru dan peluang baru bagi para wirausaha. 

Inovasi disruptif atau disruptive innovation merupakan inovasi  membuat produk atau layanan baru menggantikan ide bisnis lama yang bertujuan untuk membuat produk lebih terjangkau dan lebih mudah diakses masyarakat pada segmen tertentu.

“Untuk itu, para wirausahawan harus mampu mengadopsi dan mengusai perkembangan teknologi, khususnya di bidang digital pada era  global saat ini,” pesan Adnan.

 

Untuk dapat mengambil manfaat dari proses perubahan disrupsi  inovasi, dituntut produktivitas dari para wirausaha  pemula. Modalnya dengan memiliki karakter tangguh  sebagai  wirausaha  seperti   berani  mengambil risiko,  memiliki kreativitas, inovatif, serta proaktif, selain  dana dan penguasaan teknologi. Kemajuan pesat di bidang teknologi menyebabkan kekuatan daya saing dari para  wirausaha  yang  harus terus  ditingkatkan pada  produk sebgai  suatu  keunggulan.

Untuk memulai sebuah bisnis  yang unggul, entrepreneur membutuhkan perencanaan bisnis  yang matang. Tanpa perencanaan, seorang wirausaha tidak akan tahu ke mana arah bisnis karena menjalankannya tanpa tujuan yang jelas. Rencana bisnis adalah sebuah dokumen yang menjadi hal penting sebelum memulai sebuah bisnis.

Materi pertama pada  sesi  pagi  membahas   terkait  dengan  pengantar  tentang  kewirausahaan  dan perubahan  lingkungan  bisnis. Kemudian dilanjutkan dengan bagaimana menyusun  rencana usaha yang dilanjutkan  dengan  pembahasan  Business Model Canvas (BMC)  serta praktik  penyusunan BMC oleh  para  peserta pelatihan.

BMC memiliki sembilan elemen yang terdiri dari customer segments, value propositions, channels, customer relation, revenue streams, key resources, key activities, key partners, dan cost structure.

Adnan juga memaparkan maksud dari kesembilan elemen BMC tersebut, seperti customer segments adalah satu atau beberapa jenis pelanggan yang dilayani oleh sebuah usaha. “Elemen ini membahas mengenai target konsumen, yaitu siapa yang membeli produk bukan siapa yang mengonsumsi produk,” pungkasnya.[ayi]

 


Kirim Komentar