Mahasiswa KKN-PPM 06 Unimal lakukan pengecatan Speed Bump di Tingkeum

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN-PPM 06 Unimal lakukan pengecatan polisi tidur (Speed Bump) di Gampong Tingkeum, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (13/6/2023).

UNIMALNEWS | Krueng Geukueh - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Malikussaleh kelompok 06 lakukan pengecatan polisi tidur (Speed Bump) di Gampong Tingkeum, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (13/6/2023).

Menurut Rojulan Ilham Habibi Lubis selaku ketua pelaksana, pengecatan Speed Bump ini dilakukan agar masyarakat yang melintas lebih berhati-hati dan mengurangi kecepatan berkendara mengingat di jalan tersebut banyak aktivitas warga. Menurutnya, Speed Bump ini perlu dicat kembali karena hampir tidak terlihat keberadaannya lagi.

“Demi keselamatan, tidak ada salahnya kita mengecat Speed Bump ini, karena seperti yang kita lihat polisi tidur ini hampir tidak kelihatan lagi,” terangnya.

Ia juga menambahkan, pembuatan rambu hati-hati dibuat mengingat sudah terjadi beberapa kali kecelakaan di titik pembuatan rambu hati-hati tersebut. 

“Sementara untuk rambu hati-hati itu, kita buat karena sudah terjadi beberapa kali kecelakaan, termasuk insiden seminggu yang lalu, jadi kita tidak ingin ada korban lagi disini,” pungkasnya.

Irwali selaku Geuchik Gampong Tingkeum mengatakan pihak Gampong telah berkoordinasi dengan Mahasiswa KKN-PPM Kelompok 06 mengenai kegiatan tersebut. Ia mengatakan kegiatan ini harus dilakukan mengingat telah terjadi beberapa kali kecelakaan di Gampong Tingkeum ini. 

“Pengecatan polisi tidur dan pembuatan rambu hati-hati ini memang harus dilakukan supaya mengurangi resiko terjadinya kecelakaan lagi, karena sudah banyak korban yang mengalami kecelakaan di beberapa titik tersebut”, tuturnya.

Emmia Tambarta Kembaren MSi selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) juga telah mengusulkan pembuatan rambu hati-hati tersebut sebelumnya. Menurutnya, rambu tersebut  harus dibuat agar tidak lagi memakan korban jiwa.

“Pembuatan rambu hati-hati ini bisa dibuat sebagai salah satu program kerja, mengingat baru seminggu yang lalu sudah ada korban jiwa di titik tersebut. Harapannya, tidak akan ada lagi korban berikutnya,” pungkas Emmia. [fzl]


Kirim Komentar