Pekan Kuliner Antropologi 2019 Resmi Berakhir

SHARE:  

Humas Unimal
Pembantu Rektor Bidang Kerjasama Unimal (batik corak biru) bersiap melepaskan balon ke udara dalam penutupan Pekan Kuliner Antropologi 2019, Lhokseumawe (5/9/2019). FOTO : Ahmad Al Bastin

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Pelaksanaan Pekan Kuliner Antropologi untuk tahun 2019 resmi berakhir. Kegiatan yang berlangsung selama 3 (tiga) hari ini ditutup pada Kamis sore (5/9/2019) di halaman ISOL Kampus Unimal Bukit Indah, Lhokseumawe.

Penutupan Kegiatan yang mengusung tema “Menikmati Berbagai Rasa Makanan dan Membangun Rasa Kebangsaan” ini dilakukan oleh Pembantu Rektor Bidang Kerjasama. Selain dosen dan karyawan prodi antropologi tampak hadir ratusan mahasiswa Unimal yang tidak hanya berasal dari prodi antropologi saja dalam penutupan tersebut.

Kemeriahan penutupan acara Pekan Kuliner ini bertambah dengan adanya pemotongan tumpeng dan pelepasan balon ke udara oleh Pembantu Rektor. Pemotongan tumpeng dilakukan karena penutupan Pekan Kuliner Antropologi ini bertepatan dengan Hari jadi Prodi Antropologi ke-17.

Dalam sambutannya Pembantu Rektor Bidang Akademik, Dr Nazaruddin menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendorong akademik kampus agar lebih dikenal baik nasional maupun internasional.

“Oleh sebab itu acara seperti ini  penting untuk menjadi inspirasi prodi lain dan memperat hubungan antar mahasiswa, alumni dan dosen sehingga terciptanya pendidikan yang memiliki nilai-nilai persatuan,” Ujar Nazaruddin.

Abdullah Achyar Nasution selaku Sekretaris Prodi Antropologi mengatakan melalui kuliner makanan ini berharap antropologi bisa melakukan kajian kajian yang lebih memberi warna bagaimana menghargai perbedaan.

Akhyar juga berharap agar individualisme tidak lagi menjadi dominan, kita harus balik ke karakter nasional kita yang lebih mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi melalui kegiatan dan permainan yang diadakan dalam kegiatan ini.

“Dengan kegiatan ini kita mengajak mahasiswa belajar dari bagaimana makanan itu bisa mengikat banyak orang yang berbeda disaat bersamaan, juga kita mencoba menjadikan sarana untuk menstransfer nilai kebersamaan’, tutup Achyar.[bas]


Kirim Komentar